Green Opinion
Di Aceh dan Riau, Gajah Kerap Mati Kehilangan Gading
Gajah-gajah yang mati umumnya dikarenakan tersengat kabel listrik, namun gadingnya hilang.
Rabu, 27 Maret 2024
Ilustrasi. Gajah Sumatra kerap mati kehilangan gadingnya di Pulau Sumatra, terutama di Aceh dan Riau. Penyelidikan di kepolisian pun tak membuahkan hasil. (PEXELS/Juan Riofrio).
Malang betul nasib gajah liar Sumatra yang ditemukan mati kehilangan gadingnya di area perkebunan warga KM 35 Dusun Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Minggu (24/3).
Usianya diperkirakan baru 3-4 tahun. Mati dalam kondisi mengenaskan diduga dibunuh oleh pemburu gading gajah dengan senapan bius.
Untuk mengetahui penyebab kematiannya, Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bersama dokter hewan membedah bangkai gajah. Mereka akan mengambil sampel organ dalam tubuh gajah dan kotorannya untuk diuji di laboratorium.
“Nanti setelah ada hasilnya akan kami sampaikan,” ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman dilansir Antara, Senin (25/3).
Sementara itu, Polres Lhokseumawe akan menyelidiki kasus kematian seekor gajah jantan. Saat ini, polisi dalam tahap pengembangan. “Terduga pelaku masih kami cari,” tutur Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto melalui Kasi Humas Salman Alfarisi.
Awal tahun ini, gajah bernama Rahman juga ditemukan tewas dalam kondisi kehilangan gading sebelah kirinya. Diduga, gading gajah berusia 46 tahun itu dipotong. Ironisnya, Rahman tewas diduga diracun di area konservasi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Kematian Rahman memaksa aktor Chicco Jerikho turun tangan. Ia melakukan audiensi dengan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Riau di Pekanbaru meminta pengusutan kematian Rahman, yang disebut ikon dari gajah konservasi.
Baca juga:
Duh Buaya, Riwayatmu Nanti!
Chicco berharap kematian Rahman menjadi yang terakhir. “Semoga kematian gajah Rahman menjadi contoh dan tidak ada lagi Rahman-Rahman lainnya,” imbuhnya.
Sialnya, justru kematian Rahman diikuti oleh kematian gajah liar Sumatra di Aceh Utara. Di Aceh, gajah mati kehilangan gading seperti bukan berita baru. Daftarnya semakin panjang hari demi hari, tahun demi tahun.
Dalam sebulan terakhir saja, sudah ada dua gajah Sumatra yang ditemukan mati tersengat arus listrik di Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah dan di wilayah Panton Limeng, Desa Aki Neungoh, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya.
Berdasarkan hasil nekropsi gajah mati di Aceh Tengah, gajah berjenis kelamin jantan diperkirakan berusia 45 tahun dan tidak memiliki gading. BKSDA Aceh mengaku prihatin dengan kematian gajah di beberapa wilayah di provinsi itu.
Mei 2022 lalu, gajah mati kehilangan gading juga ditemukan di perkebunan warga di Desa Bunbun Indah, Kecamatan Leuser, Aceh Tenggara.
Kondisi bangkai gajah jantan yang diperkirakan berusia 10 tahun ini sudah membusuk saat ditemukan. Gajah itu diduga mati terkena sengatan kabel listrik. Ditemukan kabel listrik telanjang di kebun jagung tak jauh dari lokasi bangkai gajah.
Tiga tahun sebelumnya, yaitu 18 November 2019, seekor gajah Sumatra juga mati tanpa gading di Distrik Duri II, Desa Tasik Serai, Kabupaten Bengkalis. Kondisi kepala gajah sudah terpotong dari pangkai belalai diduga untuk mengambil gadingnya.
Desak Usut Kematian Gajah Tanpa Gading
Gajah merupakan satwa yang paling banyak diburu untuk diperdagangkan. Gading gajah diperkirakan dibanderol puluhan juta di pasar gelap, dalam maupun luar negeri. Progam Manager Lembaga Suar Galang Keadilan (LSGK) Missi Muizzan mengatakan sindikat perdagangan bagian tubuh satwa berkeliaran di Aceh.
Karenanya, kematian gajah nonalami perlu diusut. Perdagangan bagian tubuh satwa juga perlu diberantas. Bukankah ancaman pidananya jelas? Menyimpan atau memperdagangkan organ satwa lindung merupakan tindak pidana dan diancam pidana penjara.
Komunitas For Gajah Rahman telah mendesak Polda Riau menuntaskan penyelidikan pembunuhan gajah Rahman. Tapi, hingga kini belum ada titik terang terkait kematian gajah Rahman.
Juru Bicara For Gajah Rahman Fitriani Dwi Kurniasari mengatakan publik perlu tahu perkembangan kasus tewasnya gajah Rahman di kawasan taman nasional, yang notabene tempat aman bagi satwa konservasi. “Ini kejahatan serius, seharusnya jadi prioritas,” tegasnya.
Sementara, Chicco Jerikho berpendapat pengusutan kasus memerlukan dukungan dari masyarakat agar penyidikan menemukan titik terang.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar