Green Lifestyle
MMID Playdate Tangerang: Belajar Hidup Sederhana di Tengah Budaya “Buy More”
Dari Skincare hingga Sampah Rumah Tangga, MMID Ajak Perempuan Lebih Mindful dalam Konsumsi
Kamis, 30 Oktober 2025
MMID Playdate Tangerang jadi ruang bagi para perempuan untuk saling berbagi dan belajar hidup lebih sederhana.
TANGERANG. Dalam arus budaya konsumtif yang kian deras, komunitas Minimalist Moms Indonesia (MMID) mengajak para ibu untuk menepi sejenak dan menata ulang cara pandang terhadap “kepemilikan.”
Melalui acara MMID Playdate Tangerang yang bertema “Minimalism Fights the Buy-More Culture: Menjadi Perempuan dan Ibu di Tengah Arus Konsumerisme,” para peserta diajak menyelami makna hidup sederhana, cukup, dan berkelanjutan lewat sharing session bersama dua pembicara, founder MMID Evi Syahida dan Kepala Sekolah Sekolah Murid Merdeka (SMM) Karawaci Tangerang Zidni Khasna.
Acara yang digelar di gedung SMM Karawaci, Tangerang, Minggu (26/10), berlangsung dalam suasana hangat, interaktif, dan sarat makna.
Dalam sesi sharing, Founder MMID Evi Syahida, menguraikan bahwa budaya “buy more” kini semakin kuat, dengan perempuan dan ibu sebagai target utama. Produk-produk yang berkaitan dengan dunia perempuan, mulai dari skincare, outfit anak, hingga dekor rumah, terus menggoda lewat tren dan iklan yang menawarkan citra kesempurnaan.
“Tantangan terbesar bukan pada barangnya, tapi pada tekanan sosial untuk selalu punya yang baru, atau dorongan untuk memberikan yang terbaik buat keluarga,” ujar Evi.
Menurutnya, dari tekanan semacam inilah, penting bagi perempuan untuk mulai meninjau ulang hubungan mereka dengan barang. Alih-alih terus mengikuti arus konsumsi, Evi mengajak para ibu untuk kembali pada esensi: merasa cukup dan hidup dengan kesadaran. Ia menegaskan, minimalisme bukan tentang hidup miskin, tapi tentang hidup cukup, menggunakan apa yang sudah dimiliki dengan sadar dan bertanggung jawab.
Melalui MMID, Evi ingin menularkan semangat yang sama kepada para ibu, bahwa perubahan bisa dimulai dari keputusan kecil untuk membeli lebih sedikit dan menggunakan lebih bijak. “Kami ingin para ibu mulai dari diri sendiri, dari rumah sendiri, dengan cara yang sederhana. Less is more, but meaningful less,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Murid Merdeka (SMM) Karawaci) Zidni Khasna, berbagi kisahnya sebagai ibu yang berproses menuju hidup lebih sederhana. Dia mengakui dulu mudah tergoda membeli hal-hal baru, hingga akhirnya sadar banyak yang tak dibutuhkan dan mulai mengambil langkah kecil dengan beralih ke pembalut kain dan menstrual cup selama enam tahun terakhir.“Awalnya memang sulit, jadi sebaiknya dimulai dari hal yang sederhana namun konsisten,”ujarnya.
Nilai kesederhanaan juga hidup di lingkungan SMM Karawaci yang ia pimpin. Sekolah ini menanamkan kebiasaan ramah lingkungan pada guru dan murid, seperti membawa tumbler dan bekal makanan sendiri, mengurangi penggunaan barang sekali pakai, serta mengelola sampah dengan lebih bijak. “Kami ingin anak-anak belajar bahwa cukup itu cukup, dan kepedulian terhadap bumi bisa dimulai dari kebiasaan kecil,” tambah Zidni. Pesannya sederhana: “Kalau belum bisa langsung less, mulailah dari mindful.”
Selain sesi inspiratif, MMID Playdate juga menghadirkan aktivitas seru bagi ibu dan anak, seperti Pasar Tukar, Kids Activity bersama tim SMM Karawaci, serta Dropbox donasi #BijakMembuang untuk mengumpulkan kertas, kardus, skincare bekas, dan minyak jelantah agar bisa dikelola secara bertanggung jawab.
Wartawan : Sekaring Ratri
Penulis : Sekaring Ratri
Komentar