logo loading

Green Lifestyle

6 Bandara Paling 'Ramah Lingkungan' di Dunia

Bandara-bandara ini menggunakan energi terbarukan dan menciptakan ruang hijau.

 Selasa, 16 April 2024

Enam bandara di dunia menjadi bandara paling ramah lingkungan karena menggunakan energi terbarukan dan menciptakan ruang hijau. (PEXELS/Maria Tyutina).


Denpasar. Badan Energi Internasional (IEA) menyebut industri penerbangan berkontribusi 2%-3% emisi karbon dioksida (CO2). Sumbangan 'negatif' tersebut tumbuh lebih cepat dalam beberapa dekade terakhir dibandingkan emisi dari kendaraan di jalan raya, kereta api, atau industri pelayaran.

Menyadari hal itu, pelaku industri penerbangan mulai 'memutar otak' untuk mengurangi emisi CO2, dimulai dari bandara sebagai rumah pesawat untuk melakukan lepas landas.

Inilah enam bandara di dunia yang sudah mulai dan sedang menuju 'hijau' alias ramah lingkungan. Bandara-bandara ini memulai aksinya dari penggunaan energi terbarukan hingga menciptakan ruang hijau.

1. Bandara Florence, Italia

Amerigo Vespucci Airport atau Bandara Florence di Italia mengumumkan rencana untuk membuka terminal hijau baru. Bandara ini akan membuka kebun anggur seluas 19 hektare (Ha) di atap terminal yang disebut bakal menjadi landmark baru bagi masa depan kota berkelanjutan.

Roman Vinoly, Direktur Rafael Vinoly Architects, mengatakan pembangunan bandara hijau tersebut akan dilakukan dalam dua tahap dan diperkirakan rampung pada 2026 dan sepenuhnya pada 2035. "Keberlanjutan adalah inti dari struktur bandara baru ini," ujarnya dilansir CNN.com, belum lama ini.

2. Bandara Jenewa, Swiss

Pada 2022 lalu, Bandara Jenewa atau dikenal Cointrin Airport di Swiss membangun sistem panel surya skala besar di atap gedung sayap timur bangunan. Lebih dari 3.700 panel surya tersebar di gedung sepanjang 520 meter tersebut dan menghasilkan listrik lebih dari 1,5 Giga Watt per hour (GWh) per tahun.

3. Bandara Heathrow London, Inggris

Bandara Heathrow London di Inggris menggunakan listrik 100% dari energi terbarukan, termasuk lampu dan eskalatornya. Pada 2011, bandara ini sudah memperkenalkan 21 pod tanpa pengemudi dan tanpa emisi bertenaga baterai yang ditunjukkan sebagai sarana transportasi ke dan dari Terminal 5.

4. Bandara Zurich, Swiss

Sejak 1991 silam, Bandara Zurich telah berhasil mengurangi emisi karbon dioksida 30%. Pada 2040 nanti, mereka menargetkan zero emission atau nol emisi. Sebanyak 11 sistem fotovoltaik ada di atap dan terminalnya.

Bahkan, separuh dari luasan bandaranya belum dikembangkan dan rencananya akan dimanfaatkan sebagai ruang hijau. Beberapa di antaranya malah akan dikembangkan sebagai kawasan konservasi alam.

5. Bandara Stockholm, Swedia

Pada 2009 silam, Stockholm Arlanda Airport membuka akuifer di dekat bandara, sebuah reservoir bawah tanah yang menjadi tempat penyimpanan energi. Akuifer tersebut bermanfaat mendinginkan atau menghangatkan bandara pada musim dingin dan panas.

6. Bandara Barcelona, Spanyol

Josep Tarradellas Barcelona-El Prat atau Bandara Barcelona di Spanyol membangun sejumlah laguna buatan di sekitar kawasan, di sepanjang zona pesisir.

Tujuannya, yaitu untuk meningkatkan zona lembab di kawasan lindung dan membangun kembali kawasan terdegradasi yang dulunya berfungsi sebagai tempat perkemahan.


Wartawan : Gungsri Adisri

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler