logo loading

Green Culture

Sustainability Day 2025: Mulai dari Kantor, Berdampak untuk Bumi

Gaya hidup minim sampah (less waste) bisa dimulai dari kantor

 Rabu, 23 Juli 2025

Sustainability Day 2025 MUC Eco Movement dorong gaya hidup less waste & minimalis di kantor/ dok.MUC Consulting


JAKARTA. Perubahan besar untuk bumi ternyata bisa dimulai dari meja kerja. Inilah semangat yang diusung dalam acara Sustainability Day 2025 yang diselenggarakan oleh MUC Eco Movement (Moment) pada Jumat, 4 Juli 2025, di Gedung MUC Consulting.

Acara ini mengajak para pekerja kantoran untuk mengadopsi gaya hidup minim sampah (less waste) dan minimalis, dua langkah kecil yang bisa berdampak besar untuk masa depan yang lebih hijau.

Dengan tema “Moment for Change: Less Waste & Minimalism at Work”, rangkaian kegiatan Sustainability Day 2025 diawali dengan acara fun seminar yang menghadirkan dua praktisi minimali dan minim sampah, yaitu founder Minimalist Moms Indonesia (MMID) Evi Syahida dan Content Creator Zero Waste Family Dewi Indriyani. Keduanya merupakan praktisi gaya hidup ramah lingkungan yang aktif membagikan edukasi melalui komunitas dan media sosial.

Evi Syahida, membuka sesi dengan topik “Minimalism at Work.” Ibu dua anak ini mengungkapkan, minimalisme bukan hanya soal mengurangi barang, tetapi juga menyederhanakan pikiran dan prioritas kerja. Karena hal tersebut erat kaitannya dengan fokus dalam bekerja. “Lingkungan kerja yang rapi dan bebas distraksi bisa meningkatkan fokus dan mengurangi stres,” ujar Evi. 

Selain itu, Evi juga membagikan tips praktis seperti merapikan meja kerja, file digital, serta menyusun jadwal yang lebih terstruktur dan sadar. Memiliki multiperan sebagai ibu, content creator, sekaligus aktivis literasi, dia mencontohkan bahwa hidup minimalis bukan tentang kekurangan, melainkan tentang memilih yang benar-benar bermakna.

Selanjutnya, Dewi Indriyani berbagi insight tentang menjalani gaya hidup minim sampah di kantor. Inisiator @pijakbumilearning ini menekankan pentingnya kesadaran untuk mengurangi sampah dan konsumsi berlebih, bahkan di lingkungan kerja sekalipun.

Perempuan yang akrab disapa Iwed ini pun mendorong peserta untuk memulai gaya hidup ramah lingkungan dari hal-hal sederhana. Diantaranya, membawa alat makan pribadi, mengurangi penggunaan barang sekali pakai, hingga menyusun sistem kerja yang lebih hemat sumber daya.Melalui pengalamannya menerapkan gaya hidup zero waste di rumah dan komunitas, dia membuktikan bahwa less waste bukan hal mustahil, bahkan di dunia kerja yang sibuk.

Dalam kesempatan tersebut Dewi juga sempat membagikan tips praktis sekaligus mengajak peserta untuk membuat minuman dari rempah-rempah, seperti jahe, kunyit sampai sereh. Dia mengatakan, membuat wedang tradisional tidak sesulit yang dibayangkan dan bisa menjadi alternatif pengganti kopi bagi karyawan yang doyan ngopi. 

"Karena selain gampang buatnya, ini baik untuk kesehatan. Apalagi buat pekerja kantoran yang sering lembur atau banyak kerjaan,"imbuhnya.

Pengalaman Baru

Sementara itu, banyak peserta mengaku mendapatkan perspektif baru sekaligus pengingat tentang pentingnya perubahan gaya hidup, bahkan dari hal-hal sederhana yang kerap diabaikan. Salah satunya, Ames Remonda. Manager Transfer Pricing MUC Consulting ini mengungkapkan bahwa seminar ini sukses memberikan pengalaman yang menyegarkan sekaligus membantah anggapan bahwa topik keberlanjutan selalu berat dan membosankan. 

“Sustainability Day sukses banget kasih pengalaman baru, matahin stigma kalau topik keberlanjutan itu selalu serius dan ngebosenin,” ujarnya.

Senada, Tax Compliance Manager MUC Consulting Evy Suryany juga memberikan respon positif. Dia mengungkapkan, acara ini menjadi semacam pengingat akan nilai-nilai dasar yang sebenarnya sudah diketahui tapi sering terlupakan. “Hal-hal simpel seperti memahami arti hidup minimalis, mengerti makna cukup dan bijak dalam berbagai hal, itu bisa banget dimulai dari diri sendiri,”ungkapnya. 

Tukar Barang dan Donasi

Selain fun seminar, event Sustainability Day 2025 juga dimeriahkan dengan acara Trash & Treasure Market (TTM), yaitu pasar barang preloved hasil kurasi karyawan. Tak ketinggalan, hadir juga booth dari Tukr, mitra pengelola jelantah (minyak goreng bekas). Karyawan dapat menyetorkan jelantah rumah tangga untuk diolah kembali secara bertanggung jawab—sebuah langkah konkret menuju ekonomi sirkular. Selain itu, juga ada tersedia drop box bagi karyawan yang ingin mendonasikan barang layak pakai. 

Sebagai informasi, acara ini terselenggara atas kolaborasi antara MUC Eco Movement (Moment) dengan berbagai mitra, yakni tukr, mediahijau.com dan Minimalist Moms Indonesia (MMID). 

Sustainability Day 2025 adalah bagian dari komitmen MUC Consulting melalui MUC Eco Movement, dalam mengintegrasikan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) ke dalam budaya kerja. Lewat pendekatan yang menyenangkan dan aplikatif, acara ini mengajak seluruh karyawan untuk menjadi bagian dari perubahan, dimulai dari ruang kerja masing-masing. 


Wartawan : Sekaring Ratri

Penulis : Sekaring Ratri

Komentar