Bandung. Hi Gen Z! Masuk musim kemarau, risiko bau badan makin meningkat. Apalagi untuk kamu yang sering beraktivitas di luar ruangan. Media sosial ramai dengan solusi unik seperti “marinasi ketek” untuk atasi keringat dan bau badan. Tapi, jangan asal mencoba ya.

Kalau kamu takut iritasi kulit, kamu bisa coba pakai deodoran alami dari La Natura. Ini adalah merek deodoran alami yang ramah lingkungan. 

La Natura lahir dari kekhawatiran sang pendiri, Annisa Bunga, terhadap potensi risiko kanker payudara terkait kandungan antiperspirant di deodoran . Bertekad menciptakan alternatif yang lebih sehat dan alami, Bunga meracik deodoran yang efektif menghilangkan bau badan sekaligus aman, terutama untuk perempuan.

“Awalnya, deodoran home made ini hanya untuk pribadi dan dibagikan gratis ke keluarga serta teman. Kemudian pada 2019, kami menyempurnakan formula, bahan, dan kemasan untuk dipasarkan,” ujar Bunga dalam wawancara dengan Mediahijau.com (22/4).

Bahan baku lokal dan ramah lingkungan

La Natura tak hanya fokus pada perawatan tubuh, tapi juga menerapkan praktik ramah lingkungan. Mulai dari penggunaan ulang bahan kemasan hingga meminimalkan plastik, merek lokasl ini berkomitmen mengurangi jejak lingkungan. Bunga juga menekankan pemberdayaan petani dan pengrajin lokal untuk sumber bahan baku, sehingga meminimalkan emisi karbon dari rantai pasok.

La Natura juga membuktikan komitmennya dengan mensponsori acara penanaman pohon dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Mereka juga punya program seru yaitu mengumpulkan 10 kaleng kosong La Natura untuk ditukar dengan Deo Balm gratis!

“Dengan memilih deodoran lokal, kita mengurangi jejak karbon dari produksi hingga pengiriman, sekaligus mendukung ekonomi lokal. Dengan deodoran alami, kita juga meminimalkan paparan zat kimia berbahaya bagi tubuh,” kata Bunga.

Di masa depan, La Natura akan terus berpegang pada misi menyediakan produk sehat dan ramah lingkungan. Selain deodoran, La Natura berencana mengembangkan rangkaian produk perawatan tubuh alami lainnya yang tetap mengutamakan kesehatan dan keberlanjutan.