logo loading

Green Lifestyle

Ssst.. Jangan Berisik! Polusi Suara Ganggu Migrasi Paus

Studi menyebut paus sangat sensitif dengan suara di lautan. Polusi suara membingungkan mereka.

 Minggu, 14 April 2024

Studi menyebut paus sangat sensitif dengan suara di lautan. Polusi suara membingungkan mereka. (PEXELS/Andrea Holien).


Denpasar. Studi yang dilakukan oleh Universitas Melbourne di Australia dan Politecnico di Torino mengungkapkan polusi suara mengganggu migrasi paus. Polusi suara berasal dari pelayaran, sonar, eksplorasi seismik, dan konstruksi lepas pantai.

Penelitian menyebut polusi suara mengakibatkan penundaan signifikan dalam migrasi para paus. Bahkan, berpotensi mengakibatkan mereka keluar jalur.

Diketahui, paus berkomunikasi menggunakan serangkaian suara yang menarik, termasuk erangan, bunyi klik, dan nyanyian.

Suara-suara itu sangat bervariasi di antara spesies yang berbeda dan memiliki banyak tujuan, seperti menavigasi perairan yang gelap atau keruh, mencari makanan, menarik pasangan, hingga menjaga hubungan sosial dalam kelompoknya.

Kemampuan untuk menghasilkan dan merasakan suara-suara tersebut sangat penting bagi kelangsungan hidup paus, yang membuat mereka sangat sensitif terhadap polusi suara di lautan. Nah, polusi suara ini membingungkan paus.

"Studi simulasi menunjukkan bahwa kondisi suara paus saat ini mungkin mengakibatkan penundaan kedatangan migrasi selama tiga hingga empat hari, yang berarti tambahan 20% waktu perjalanan," ujar Stuart Johnston, Penulis Studi, dilansir earth.com, Jumat (12/4).

Yang lebih memprihatinkan lagi, simulasi tersebut mengungkap bahwa tingkat kebisingan terus meningkat. Beberapa paus bahkan mungkin tak akan pernah mencapai tujuannya. Sebab, polusi suara mengurangi rentang suara paus satu dengan paus lainnya.

Hal ini juga dapat membatasi peluang berkembang biak dan mengurangi keragaman genetik paus generasi mendatang. Kebisingan juga mengakibatkan paus stres. Stres dapat memengaruhi kesehatan mereka, melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka, dan membuat mereka lebih rentan terdampar.

"Apa dampaknya bagi paus jika lingkungannya terlalu bising? Paus akan menghindari lingkungan yang tidak nyaman ketika terdapat kebisingan yang signifikan dan dapat mengakibatkan peningkatan waktu perjalanan atau bahkan kegagalan untuk tiba," ungkap Johnston.


Wartawan : Gungsri Adisri

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler