Green News
Sustainability Fashion Fest 2024: Bangun Kesadaran Fesyen Berkelanjutan Demi Jaga Bumi
Sustainability Fashion Fest 2024 menjadi pionir dalam dunia fesyen dengan mengusung konsep keberlanjutan lingkungan.
Kamis, 02 Januari 2025
Gelaran Sustainability Fashion Fest 2024 (SFF 2024) di La Brisa Canggu pada 7 Desember 2024.
Jakarta. Startup Social Enterprise, TRI Cycle menggelar Sustainability Fashion Fest 2024 (SFF 2024) di La Brisa Canggu pada akhir tahun lalu. Festival ini menjadi pionir dalam dunia fesyen dengan mengusung konsep keberlanjutan lingkungan.
Dalam festival tersebut, Try Cycle mengusung tema #WearTheChange dan tagline "look good, do good, feel good". Acara ini diharapkan menjadi ajang kolaborasi bagi para pelaku industri, komunitas, serta konsumen fesyen untuk meningkatkan kesadaran dalam mengurangi limbah fesyen.
Syera A. Buntara, Project Coordinator untuk ASEAN Social Enterprise Development Programme, menyoroti pentingnya ruang kolaborasi dalam acara ini. "Saya sangat antusias karena ini adalah kali pertama SFF diselenggarakan di Indonesia. Selain itu, acara ini sejalan dengan program ASEAN Foundation yang mendukung keberlanjutan. Saya berharap melalui kegiatan ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya fesyen yang berkelanjutan," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (2/1).
Sustainability Fashion Fest 2024 (SFF 2024) menghadirkan banyak kegiatan, mulai dari bertukar pakaian atau Clothes Swap Party, workshop, Talkshow, Fashion show dan ditutup dengan doorprize. Kegiata ini sangat menyenangkan dan mengingatkan kita untuk tetap menjaga lingkungan.
Talkshow inspiratif bertema "Sustainability is The Future of Fashion" menjadi salah satu rangkaian acara di Sustainability Fashion Fest (SFF 2024). Acara ini dipandu oleh Vania Herlambang (Putri Indonesia Lingkungan 2018) dan menghadirkan narasumber seperti Dino Augusto (pendidik dan pengajar fesyen di Lasalle), Jessi Laihad (pemilik Luxeloop), serta Annisa Fauziah (pendiri TRI Cycle).
Sustainable Fashion Fest 2024 berhasil menggambarkan pentingnya edukasi dan inovasi dalam mendukung fesyen berkelanjutan. Para narasumber berbagi pengalaman dan gagasan. Ada Jessi Laihad yang mengembangkan Luxeloop sebagai platform berbasis konsumsi berkelanjutan hingga Dino Augusto yang memperkenalkan konsep hierarki pembeli untuk mempromosikan pola konsumsi lebih bijak.
Annisa Fauziah melengkapi diskusi dengan inisiasi Rekynd sebagai solusi inovatif untuk mengelola limbah fesyen melalui daur ulang dan peningkatan nilai produk. Talkshow ini menyoroti tantangan edukasi dan perubahan stigma masyarakat, sambil memberikan peta jalan untuk menciptakan ekosistem fesyen yang ramah lingkungan, mulai dari memanfaatkan barang yang dimiliki hingga memberdayakan penjahit lokal.
Clothes Swap Party, bagian dari Sustainable Fashion Fest 2024, menjadi ajang menyenangkan untuk mempromosikan fesyen berkelanjutan di Bali. Didukung oleh Inivie dan ASEAN Foundation, acara ini mendorong kolaborasi desainer, produsen, dan pecinta mode, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya konsumsi fesyen yang bertanggung jawab demi ekosistem yang lebih ramah lingkungan. Total terdapat 1300+ baju yang dikumpulkan di CSP, dan 358 baju sudah menemukan ‘rumah’ kembali. Baju-baju lainnya akan didonasikan atau diperbaiki di Repair Corner.
Bersama API Institute, peserta workshop mengikuti Ecogames untuk melatih mindfulness dengan menjelajahi tumbuhan di sekitar La Brisa Canggu. Aktivitas ini bertujuan menumbuhkan kesadaran untuk mengambil dari alam secara bijak dan tidak berlebihan, menurut Auditya Sari, founder API Institute.
Di sela-sela acara, pengunjung dapat menikmati berbagai booth yang menjual produk ramah lingkungan, seperti barang-barang hasil daur ulang dan pakaian tradisional buatan tangan. Selain itu, tersedia beragam pilihan makanan dan minuman sehat yang menambah kenyamanan pengalaman pengunjung.
Wartawan : Asmaraloka Amerta
Penulis : Asmaraloka Amerta
Komentar