Denpasar. World Resources Institute (WRI) Indonesia mengajak siswa-i SMK di seluruh Bali untuk berperan aktif mengurangi emisi-karbon">emisi karbon. Salah satunya, mengimbau anak-anak sekolah untuk lebih rajin berjalan kaki ketimbang menggunakan sepeda motor.

Senior Lead Bali Programme Management Office Sofwan Hakim mengatakan mobilitas manusia meninggalkan jejak karbon. Karenanya, ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk menekan dampak negatif terhadap lingkungan.

“Pertama, perbanyak jalan kaki. Ke mana-mana jalan kaki. Lebih sehat juga. Sehingga tidak menghasilkan emisi,” ujarnya di acara SMK Fest Bali 2024 di Art Center Denpasar, Rabu (20/3).

Kedua, lanjut Sofwan, apabila jarak tempuh tidak memungkinkan untuk berjalan kaki, maka gunakan transportasi umum atau publik. Di Bali, misalnya, dia menyebut sudah tersedia Trans Dewata yang memudahkan mobilitas masyarakat.

Ketiga, menggunakan kendaraan bermotor rendah emisi, seperti kendaraan listrik. “Itu pun, tidak harus membeli kendaraan listrik baru loh. Bisa juga ikut program konversi, karena teknologinya sudah ada,” imbuh dia.

Hal lain untuk mengurangi emisi-karbon">emisi karbon, sambung Sofwan, yakni mengurangi konsumsi energi dalam kehidupan sehari-hari, seperti pemakaian listrik. Apabila memang tidak diperlukan, ia mengimbau untuk berhemat alat-alat yang menggunakan listrik.

Kadek Dwi Angga, Siswa SMK 3 Tabanan, menambahkan penggunaan listrik juga bisa digantikan dengan energi bersih dari energi terbarukan. Ia mencontohkan, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Atap atau solar panel.

“Sebagai siswa jurusan elektro, saya sangat tertarik mempelajari dan mengikuti pelatihan PLTS Atap. Saya juga memasang solar panel di rumah dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor untuk mengurangi emisi,” katanya.