Green News
Ulama Bisa Selamatkan Indonesia dari Krisis Iklim, Masa Sih?
Pemuka agama merupakan sosok yang paling dipercaya untuk membahas isu perubahan iklim
Sabtu, 09 November 2024
Dok. Antara
Jakarta. Ulama ternyata bisa membuat bumi Indonesia lebih ramah lingkungan. Menurut hasil Survei Iklim Nasional, pemuka agama merupakan sosok yang paling dipercaya untuk membahas isu perubahan iklim.
Itu artinya, keterlibatan tokoh agama dalam menyebarkan permasalahan lingkungan sangat menentukan nasib bumi di masa depan. Pendiri dan Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, mengatakan bahwa survei ini berfokus pada responden dari kalangan tokoh agama Islam dan komunitas Muslim di Indonesia.
Survei tersebut melibatkan 3.000 responden Muslim dan 100 tokoh agama Islam. Tujuan survei yakni memahami persepsi, sikap, dan peran pemuka agama dalam mendorong aksi iklim.
"Dalam konteks meningkatnya religiusitas global, termasuk di Indonesia, adalah penting untuk menyelaraskan solusi iklim dengan ajaran Islam. Memahami hambatan dan kesenjangan adalah kunci, karena sudut pandang agama sangat penting bagi masyarakat Indonesia," kata Dino, seperti dikutip Antara.
Baca juga:
Fakta-fakta Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki: 10 Orang Meninggal hingga Empat Bandara Ditutup
Sayangnya, hasil survei yang dilakukan oleh FPCI dan Purpose, menyebutkan bahwa isu lingkungan berada di peringkat enam atau bukan prioritas umat islam.Tiga isu utama umat Islam adalah lapangan pekerjaan, kesehatan, dan kemiskinan.
Saat pembahasan isu perubahan iklim, tokoh agama menjadi pihak yang paling dipercaya oleh masyarakat dengan tingkat 22%. Persentase ini lebih tinggi dibandingkan dengan aktivis lingkungan 19%, pemerintah nasional 11%, dan ilmuwan 9%.
Survei ini juga menunjukkan bahwa anggota legislatif berada pada urutan terakhir dalam tingkat kepercayaan masyarakat. Di sisi lain, para tokoh agama telah meyakini bahwa perubahan iklim dan kerusakan lingkungan disebabkan oleh aktivitas manusia.
Temuan ini menghadirkan perspektif baru dari berbagai penelitian sebelumnya yang cenderung menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia menyangkal krisis iklim akibat aktivitas manusia.
"Walau data mengungkap bahwa masyarakat percaya kepada pemuka agama, sayangnya seruan-seruan di masjid sangat sedikit yang menyentuh isu iklim. Dalam riset kecil kami, kurang dari 2 persen dakwah di masjid menyentuh topik ini," ujar Abdul Gaffar Karim, sebagai Steering Committee Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC) dan akademisi dari Universitas Gadjah Mada.
Wartawan : Akshara Abraham
Penulis : Akshara Abraham
1-31 Januari 2025
Komentar