Green News
Fakta-fakta Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki: 10 Orang Meninggal hingga Empat Bandara Ditutup
Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT menyebabkan sedikitnya 10 orang meninggal dunia dan ribuan orang terdampak.
Selasa, 05 November 2024
Ilustrasi. Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur atau NTT erupsi pada Senin (4/11) dini hari. (X/PVMBG)
Jakarta. Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur atau NTT erupsi pada Senin (4/11) dini hari. Letusan gunung api itu menyebabkan sedikitnya 10 orang meninggal dunia dan ribuan orang terdampak.
Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) gunung tersebut erupsi pada Senin (4/11) pagi pukul 02.48 WITA, tetapi tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 17 milimeter dan durasi kurang lebih tiga menit lima detik.
Kadis Kominfo Flores Timur Hery Lamawuran menjelaskan, letusan Gunung Lewotobi juga mengakibatkan sejumlah rumah dan gedung sekolah ikut terbakar akibat semburan erupsi yang terjadi pada dini hari tadi. Status gunung tersebut kini telah dinaikkan dari Level III atau siaga menjadi Level IV atau awas.
“Tetapi saat ini kita belum terima data resmi berapa rumah atau gedung yang rusak akibat erupsi gunung berapi, tetapi ada satu sekolah yang dilaporkan terbakar,” ujar dia, seperti dikutip dari Antara.
PVMBG menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari level III Siaga menjadi Level IV awas mulai Minggu (3/11) pukul 24.00 WITA. Peningkatan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki periode 23 Oktober 3 November 2024 pukul 18.00 WITA.
Erupsi Gunung Lewotobi juga menyebabkan empat bandara di NTT tak bisa beroperasi pada Senin (4/11). Empat bandara yang ditutup sementara itu adalah Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, Soa Bajawa, Gewayantana Larantuka dan Bandara Frans Seda Maumere Kabupaten Sikka. Wings Air mencatat, ada 18 penerbangan di NTT yang dibatalkan akibat erupsi tersebut.
Wartawan : Asmaraloka Amerta
Penulis : Asmaraloka Amerta
Komentar