Denpasar. Donald Trump, mantan presiden Amerika Serikat, berjanji akan menggenjot pengeboran minyak dan gas (migas) apabila terpilih kembali menjadi presiden berikutnya. Ia juga berusaha untuk membatalkan kebijakan Joe Biden, Presiden AS saat ini, yang bertujuan menurunkan emisi karbon.

“Bor terus sayang, bor!” ujar Trump saat pidatonya di Las Vegas, Nevada, seperti dilansir the Guardian, Rabu (12/6). 

Para aktivis berpendapat bahwa Trump tidak menyadari rencananya untuk membalikkan kebijakan iklim dan melakukan pengeboran besar-besaran untuk bahan bakar fosil hanya akan memperburuk cuaca ekstrem.

Padahal, sebanyak 24 orang di acara Trump di Las Vegas, Minggu (9/6), memerlukan perhatian medis akibat cuaca panas. Enam orang dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. 

Lebih lanjut, panas yang memecahkan rekor melanda sebagian besar wilayah barat daya AS pekan lalu, dengan suhu melampaui 43 derajat celsius di daerah yang membentang dari California hingga Arizona.

Para ilmuwan mengungkapkan gelombang panas bergerak lebih lambat dan berlangsung lebih lama karena krisis iklim. Sebagian besar disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil.

Studi tahun lalu menyimpulkan panas terik yang dialami di Eropa dan AS hampir mustahil terjadi tanpa pengaruh pemanasan global yang disebabkan oleh manusia.