logo loading

Green News

Tinggal di Dataran Tinggi Berisiko Meningkatkan Stunting pada Anak

Anak-anak India di ketinggian 2.000 mdpl berisiko stunting lebih tinggi

 Selasa, 07 Mei 2024

Ilustrasi. Anak-anak India yang berada di ketinggian 2.000 mdpl berisiko stunting lebih tinggi(Pexels/NEOSiAM 2024+)


Denpasar. Penelitian terbaru mengungkap tinggal di dataran tinggi berisiko meningkatkan stunting pada anak. Stunting merupakan kondisi tinggi badan anak lebih pendek dari standar anak seusianya.

Studi ini berfokus pada anak-anak yang mendiami kawasan dengan ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Berdasarkan temuan tersebut, anak-anak yang berada di ketinggian tersebut berisiko 40% lebih tinggi mengalami gangguan pertumbuhan dibandingkan dengan mereka yang bermukim di bawah ketinggian 1.000 mdpl.

Mengutip earth.com, Jumat (3/5), para peneliti menganalisis data dari Survei Kesehatan Keluarga Nasional 2015-2016 (NFHS-4). Data tersebut mencakup sampel sebanyak 167.555 anak di bawah usia lima tahun dari seluruh India.

Mayoritas anak-anak ini tinggal di ketinggian kurang dari 1.000 mdpl. Sementara itu, teridentifikasi minorits anak kecil yang hidup di kawasan yang lebih tinggi; mengalami tingkat stunting lebih tinggi, suatu kondisi malnutrisi kronis yang mengahmbat proses pertumbuhan normal.

Kondisi stunting ini ditemukan sangat parah di wilayah pedesaan, sehingga mendorong para peneliti untuk merekomendasikan program nutrisi di negara tersebut.

Meskipun upaya nasional untuk menanggulangi masalah malnutrisi telah dijalankan, fenomena stunting masih mempengaruhi lebih dari sepertiga anak-anak di India, terutama mereka yang berumur 18 hingga 59 bulan.

Lebih jauh, penelitian ini mengungkapkan sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap angka stunting, termasuk pendidikan ibu. Anak-anak dari ibu yang tidak berpendidikan cenderung mengalami stunting dibandingkan dengan anak-anak yang ibunya mendapat pendidikan lebih baik.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Penulis : Dessy Rosalina

Komentar

Terpopuler