Green News
5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Stroke hingga Diabetes
BRIN menyebut penyakit akibat polusi udara tertinggi terjadi di kawasan timur Indonesia.
Minggu, 05 Mei 2024
Ilustrasi. BRIN menyebut lima besar penyakit akibat polusi udara di Indonesia, yaitu stroke, penyakit jantung, hingga diabetes. (PEXELS/Artem Podrez).
Denpasar. Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dede Anwar Musadad menyebut lima besar penyakit akibat polusi udara di Indonesia, yaitu stroke, penyakit jantung iskemik, diabetes melitus, paru obstruktif kronis, hingga neonatal disorders.
Adapun, provinsi dengan beban penyakit akibat polusi udara tertinggi ada di kawasan timur Indonesia, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.
"Menurut umur, beban penyakit akibat polusi udara terjadi pada kelompok bayi baru lahir, dengan jenis kelamin tertinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan," ujarnya, melansir brin.go.id, Kamis (2/5).
Berdasarkan jenisnya, polusi udara dengan beban penyakit tertinggi berasal dari dalam ruang (rumah tangga). Sementara, polusi udara ambien (luar ruangan) tak menunjukkan hubungan yang berarti.
Dede menjelaskan dari beberapa penelitian, penyakit saluran pernapasan pada anak dan balita terkait dengan tingginya pencemaran udara di dalam rumah tangga. Adapula yang dikarenakan kebiasaan ibu membawa bayi atau balita saat memasak di dapur, sehingga sang bayi atau balita terpapar asap.
Karenanya, Dede menilai perlu kesadaran agar ibu tidak membawa anak saat memasak. Selain itu, perlu juga edukasi kesehatan terkait kebiasaan membakar sampah di tingkat rumah tangga, penggunaan bahan bakar memasak yang tidak aman.
"Perlu terus digalakkan kebijakan pengalihan penggunaan bahan bakar tidak ramah lingkungan ke bahan bakar yang lebih aman, seperti listrik dan gas," jelasnya.
Lebih lanjut, analisis beban penyakit menggunakan Disability-Adjusted Life Years (DALYs) loss. Yaitu, tahun hilang yang disebabkan karena disabilitas, kematian prematur, dan penyakit yang bisa melumpuhkan atau kecelakaan lalu lintas.
Sumber data diambil dari Global Burden of Diseases, Injuries, and Risk Factors Study (GBD) 2010-2019 yang dilakukan International Health Metric & Evaluation (IHME).
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar