Green Lifestyle
Sebelum Anjing, Manusia Lebih Dulu 'Bersahabat' dengan Rubah
Rubah merupakan makhluk cerdas dan berperan penting dalam ekosistem manusia.
Senin, 15 April 2024
Studi menyebut rubah yang telah punah di Argentina pernah menjadi sahabat manusia purba, jauh sebelum anjing menjadi hewan peliharaan. (Pixabay).
Denpasar. Studi yang dilakukan Universitas Oxford menemukan rubah yang telah punah di Argentina, dikenal sebagai Dusicyon Avus, pernah menjadi sahabat manusia purba. Jauh sebelum anjing menjadi peliharaan manusia modern ini.
Rubah menyerupai seekor anjing berukuran cukup besar dan memiliki ikatan erat dengan kelompok pemburu-pengumpul 1.500 tahun lalu. Temuan tersebut memberi gambaran langka tentang hubungan manusia dan hewan di zaman prasejarah Amerika Selatan.
"Ada beberapa faktor yang membuat kami mengidentifikasi rubah sebagai teman atau hewan peliharaan manusia. Mereka bukan lah makanan manusia (purba)," ujar Ophelie Lebrasseur, Arkeolog di Universitas Oxford dan rekan penulis studi dilansir earth.com, Minggu (14/4).
Buktinya, kata dia, peneliti tidak menemukan bekas luka pada tulang hewan dan kesamaan pola makan antara rubah dan manusia sebagai indikator penting dari persahabatan. Bukan hubungan predator.
Rubah tersebut punah 500 tahun lalu secara misterius. Tadinya, rubah itu hidup di Amerika Selatan dan di wilayah luas di benua Amerika, termasuk di Brasil, Uruguay, Argentina.
Peneliti beranggapan masuknya anjing peliharaan menjadi salah satu faktor penyebab kepunahan rubah. Namun, alasan di balik kepunahannya tidak terdokumentasi dengan baik, tetapi bisa juga disebabkan faktor lainnya, seperti perubahan habitat, iklim, serta persaingan dengan spesies lain.
Yang pasti, rubah adalah makhluk cerdas dan mudah beradaptasi yang menghuni berbagai ekosistem di seluruh dunia, mulai dari hutan, padang rumput, hingga perkotaan. Mereka kerap digambarkan licik dan nakal dalam banyak cerita rakyat, tapi faktanya mereka memainkan peran penting dalam ekosistem manusia.
Rubah berfungsi sebagai predator sekaligus mangsa di habitat aslinya. Mereka menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengendalikan populasi mamalia kecil, seperti hewan pengerat dan kelinci. Selain itu, rubah bertindak sebagai sumber makanan bagi predator yang lebih besar, seperti serigala, anjing hutan, dan burung pemangsa.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar