logo loading

Green News

PNBP Sektor Migas 2023 Turun 21 Persen dari Tahun Sebelumnya

 Jumat, 26 Januari 2024

Ilustrasi. PNBP sektor migas pada 2023 berkontribusi sebesar Rp 117 triliun. Angkanya 21 persen lebih rendah dari pencapaian 2022 yang sebesar Rp 148 triliun. (PEXELS/Aaron Razif).


Denpasar. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor minyak dan gas bumi (migas) pada 2023 tercatat Rp 117 triliun. Angkanya sebesar 113 persen dari target. Namun, turun 21 persen dibandingkan 2022 lalu yang sebesar Rp 148 triliun.

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian ESDM, Rabu (24/1), PNBP sektor migas menciut mengikuti pola harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP).

Saat komoditas minyak mentah dunia anjlok, ICP pun jatuh ke posisi 78,43 dolar AS per barel. Jauh dibandingkan dengan ICP tahun sebelumnya yang menyentuh 97,03 dolar AS per barel.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan konflik geopolitik secara kuat menekan pergerakan harga minyak dunia.

“Permasalahan Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel sampai sekarang terus terjadi dan mungkin berkembang lebih besar,” ujarnya di Jakarta, Selasa (16/1).

Namun, kabar baiknya nilai investasi migas meroket 12 persen atau 15,6 miliar dolar AS. Rinciannya, 13,72 miliar dolar AS dari sisi hulu, dan 1,88 miliar dolar AS dari sisi hilir. Tak salah bila Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menargetkan investasi lebih tinggi lagi pada 2024, yaitu 17,7 miliar dolar AS.

“Kami cukup optimis dunia tertarik dengan sektor migas di Indonesia,” terang Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pada kesempatan berbeda.


Wartawan : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler