Green Lifestyle
Pemutihan Terumbu Karang Ngegas Gegara Krisis Iklim, Indonesia Kena Nih!
Insiden ini diperkirakan terjadi di 53 negara di berbagai lautan, termasuk Indonesia.
Jumat, 19 April 2024
Ilustrasi. Pemutihan terumbu karang terbesar di dunia diperkirakan terjadi di 53 negara di berbagai lautan, termasuk Indonesia. (PEXELS/Tom Fisk).
Denpasar. Terumbu karang di seluruh dunia diyakini sedang mengalami peristiwa pemutihan terbesar di dunia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan suhu atau gelombang panas di laut akibat krisis iklim.
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dan International Coral Reef Initiative (ICRI) mengeluarkan pernyataan bersama bahwa lebih dari separuh kawasan terumbu karang di dunia terkena dampaknya.
Diperkirakan pemutihan terumbu karang yang luas berdampak pada setidaknya 53 negara di berbagai lautan. Peristiwa ini bahkan dapat menandai insiden pemutihan karang paling parah yang pernah tercatat dalam sejarah.
"Kemungkinan besar peristiwa ini akan segera melampaui puncak sebelumnya, yaitu 56,1%. Persentase kawasan terumbu karang yang mengalami pemutihan akibat tekanan panas meningkat sekitar 1% per minggu," ujar Derek Manzello, Koordinator Program Coral Reef Watch NOAA, dilansir earth.com, Kamis (18/4).
Lebih lanjut ia menyebut pemutihan terumbu karang terjadi ketika karang yang tertekan oleh suhu air yang tinggi, mengeluarkan alga simbiosis yang hidup di dalam jaringannya. Ganggan ini kemudian memberi warna cerah pada karang dan mentransfer sebagian besar energinya melalui fotosintesis.
Tanpa alga, karang akan kehilangan warnanya, berubah menjadi putih pucat. Juga, kehilangan sumber energi penting, sehingga mengakibatkan melemahnya kesehatan serta berpotensi mengakibatkan kematian massal apabila kondisinya tidak membaik.
Manzello mengingatkan peristiwa pemutihan terumbu karang kali ini merupakan insiden global keempat yang terdokumentasi, setelah kejadian pada 1998, 2010, dan 2014-2017 silam.
Selama setahun terakhir, wilayah yang mengalami pemutihan karang signifikan, yakni Florida, Karibia, Meksiko, Brasil, Australia, Pasifik Selatan, Laut Merah, Teluk Persia, Indonesia, Samudra Hindia, dan Pantai Afrika.
Ove Hoegh-Guldberg, Profesor sekaligus Ilmuwan Iklim di Universitas Queensland, mengakut telah memperkirakan peristiwa pemutihan terumbu karang massal ini beberapa bulan sebelumnya. "Saya tahu suhu laut meningkat cepat, namun tidak menyangka secepat ini," jelasnya.
"Masalah yang mengkhawatirkan adalah kita tidak tahu berapa lama perubahan suhu besar-besaran ini akan berlangsung," lanjutnya.
Catatan terbaru menunjukkan bahwa 12 bulan terakhir merupakan periode terpanas dalam sejarah, dengan suhu laut mencapai titik tertinggi baru. Data dari layanan perubahan iklim Copernicus Komisi Eropa mengonfirmasi suhu permukaan laut global mencapai rekor tertinggi pada Februari dan Maret.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar