Green Culture
Pariwisata Berkelanjutan, Venesia Akan Batasi Pengunjung dan Larang Toa
Aturan baru bagi wisatawan di Venesia untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.
Selasa, 02 Januari 2024
Pemerintah Kota Venesia akan membatasi kelompok wisatawan dan melarang penggunaan pengeras suara demi mendukung pariwisata berkelanjutan. Foto: Pixabay.
Denpasar. Venesia akan membatasi kunjungan turis yang berjalan kaki menjadi 25 orang per kelompok. Kota itu juga bakal melarang penggunaan pengeras suara dalam rangka mendukung pariwisata berkelanjutan.
Tidak hanya itu, peraturan baru otoritas setempat juga melarang kelompok wisatawan berhenti di jalan-jalan sempit, jembatan maupun di lorong.
Mengutip situs Kota Venesia, seperti dilansir CNN, Senin (1/1), peraturan baru akan semakin membatasi aktivitas wisata di tempat bersejarah. Termasuk di antaranya Pulau Murano, Burano,dan Torcello mulai Juni 2024. Tujuannya mendukung pariwisata berkelanjutan.
“Rombongan tidak boleh lebih dari 25 orang atau setengah dari penumpang bus wisata. Penggunaan pengeras suara juga dilarang,” tulis pernyataan resmi itu.
Namun, resolusi untuk memerangi pariwisata massal itu harus diajukan ke Dewan Kota sebelum diterapkan. Anggota Dewan Keamanan Elisabetta Pesce menyebutkan peraturan itu sebagai langkah penting untuk meningkatkan manajemen kelompok.
“Langkah penting yang juga bertujuan untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan menjamin perlindung dan keamanan kota,” terang dia.
Saat ini, kunjungan ke museum Venesia sudah dibatasi hingga 25 orang. Simon Venturini, Anggota Dewan Pariwisata Kota, menuturkan langkah ini bagian dari kerangka intervensi yang lebih luas untuk meningkatkan pengelolaan pariwisata berkelanjutan.
“Serta untuk menciptakan keseimbangan yang lebih baik antara kebutuhan penduduk dan kebutuhan pengunjung,” imbuh Venturini.
Aturan ini terbit setelah Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) merekomendasikan agar Venesia ditambahkan dalam daftar bahaya yang terancam warisan budayanya.
UNESCO meminta Pemerintah Italia untuk memastikan dedikasi maksimal terhadap warisan budaya mereka. Sebab, tujuan wisata populer ini selama bertahun-tahun bergulat dengan jumlah pengunjung yang membludak dan berdampak pada perubahan iklim.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar