logo loading

Green Culture

Liburan ala Sultan Bebas Gigitan Nyamuk Pakai Metode Ramah Lingkungan

Resor Soneva Fushi di Maladewa mampu memberantas nyamuk dengan metode ramah lingkungan.

 Jumat, 01 Desember 2023

Resor di Maladewa bebas nyamuk dengan memasang perangkap tanpa bahan kimia berbahaya atau ramah lingkungan. Foto ilustrasi: Pexels/Asad Photo Maldives.


Denpasar. Gigitan nyamuk sekecil apapun saat pelesiran di pantai akan mengganggu kenyamanan wisatawan. Menjawab permasalahan tersebut, sebuah resor di Pulau Kunfunadhoo di Maladewa bernama Soneva Fushi berhasil memberantas nyamuk dengan metode ramah lingkungan.

Tak cuma gatal, gigtan nyamuk bisa saja membawa risiko kesehatan yang serius, seperti malaria, demam berdara, hingga zika. Nah, Soneva Fushi mampu menemukan solusi untuk menekan jumlah nyamuk dengan metode ramah lingkungan. Cara yang mereka lakukan secara signifikan sekaligus memperkuat tanaman dan hewan tropis di pulau tujuan liburan tersebut.

Soneva Fushi menggandeng Biogents, perusahaan yang berbasis di Jerman untuk mengembangkan perangkap nyamuk yang mengandalkan atraktan (zat penarik) ramah lingkungan. "Kami mencari cara mengendalikan nyamuk tanpa menggunakan bahan kimia," ungkap Direktur Kesadaran Sosial dan Lingkungan Soneva Arnfinn Oines, dilansir CNN.com, Jumat (1/12).

Menurut Oines, resor di pulau pribadi tersebut sebelumnya telah lama berjuang melawan masalah serbuan gigitan nyamuk yang semakin memburuk saat musim hujan tiba. Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk menggunakan perangkap dan memberangus tempat berkembang biak nyamuk.

Pendekatan lain yang juga dilakukan dengan metode pengasapan panas dan penghembusan kabut tetapi belakangan diketahui tidak tepat untuk serangga insektisida. Metode tersebut bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi tamu dan tuan rumah meski dilakukan diam-diam.

Terlebih, lanjut Oines, teknik pengasapan panas dan penghembusan kabut hanya berguna memberantas nyamuk dewasa. Namun, setelahnya bahan kimia tersebut menjadi resisten sehingga tidak lagi efektif. Malah lebih mengenaskannya, penggunaan bahan kimia yang tidak ramah lingkungan tersebut mengakibatkan penurunan populasi kupu-kupu, capung dan kumbang.

Namun metode perangkap Biogents yang digunakan Soneva Fushi justru efektif untuk membasmi nyamuk dan ramah lingkungan. Lebih dari 500 perangkap dengan dua jenis berbeda yang ditempatkan di sekitar pulau berhasil mengusir nyamuk, yaitu BG-GAT atau perangkap pasif untuk nyamuk macan dan BG-Mosquitaire CO2 yang menggunakan karbon dioksida untuk menarik nyamuk yang sedang mencari darah.

"BG-Mosquitaire CO2 unik dan efektif karena mensimulasikan manusia dengan menggunakan CO2 dan bau keringat. Perangkap tersebut memiliki bau dan 'bernafas' seperti manusia, sehingga berhasil menangkap ribuan nyamuk setiap hari," terang Oines.

Tidak cuma itu, Soneva Fushi juga mengedukasi seluruh stafnya mengenai ekologi nyamuk. Soneva Fushi mengidentifikasi dan mengurangi benda-benda yang dapat menampung genangan air, tempat serangga berkembang biak.

Oines menuturkan program pemberantasan nyamuk dengan metode ramah lingkungan ini sukses. Soneva Fushi mencatat penurunan drastis populasi nyamuk di Pulau Kunfunadhoo hingga 98% pada tahun pertama program dijalankan yakni 2019 lalu.

"Kami menghitung jumlah nyamuk yang ditangkap setiap hari. Hitungannya menjadi lebih mudah karena jumlahnya terus berkurang. Kami mendapat banyak komentar positif dari tamu tetap yang datang kembali dari tahun ke tahun dan memang kami menyadari perbedaannya," imbuh Oines seraya menambahkan bahwa perangkap Biogents efektif dalam jangka panjang tanpa kekhawatiran menyebabkan resistensi pada bakteri.

Kabar baiknya, sambung Oines, sejak bahan kimia mematikan nyamuk dihentikan alias beralih ke metode ramah lingkungan, serangga asli Maladewa tumbuh subur. "Penyerbuk alami kini berlimpah kembali. Ini berarti terdapat lebih banyak bunga, lebih banyak buah, dan lebih banyak hasil bumi. Kunang-kunang pun terlihat lagi di malam hari," ceritanya.

Peningkatan keanekaragaman hayati dan metode ramah lingkungan dan berkelanjutan yang digunakan berhasil mencapai tujuan Soneva Fushi, resor yang didirikan oleh Sonu dan Eva Shivdasani pada 1995 silam, untuk merintis pelestarian lingkungan. Visi pasangan ini menjadikan mereka pasangan pertama yang memperkenalkan inisiatif, seperti daur ulang, konservasi energi, dan pengurangan limbah di wilayahnya.

Saat ini, Soneva Fushi masih menjadi contoh resor mewah berkelanjutan dalam dunia perhotelan. Resor ini juga menerapkan filosofi nihil limbah dan program restorasi karang yang inovatif di lingkungannya, selain mengendalikan hama bebas bahan kimia berbahaya atau pro ramah lingkungan.

Dengan menggandeng Biogents, Soneva Fushi menjadi pulau bebas nyamuk pertama di Maladewa. Namun, Soneva Fushi tidak ingin menjadi satu-satunya. Jaringan resor ala sultan ini juga mendonasikan perangkap nyamuk bebas bahan kimia ramah lingkungan tersebut kepada parlemen di Male, ibu kota Maladewa. Soneva Fushi juga memberikan pelatihan kepada staf parlemen mengenai penggunaan perangkap tersebut.

Soneva Fushi juga menerapkan sistem serupa di Soneva Jani, jaringan resor mereka di Pulau Medhufaru di dekat Noonu Atoll, dan berhasil menciptakan resor bebas nyamuk. Mereka bahkan memasang perangkap di Soneva Secret, resor baru yang akan dibuka awal 2024.

"Kami juga melihat resor lain mengikuti jejak kami dan akan sangat menyenangkan jika seluruh pulau di Maladewa bisa melakukan hal yang sama," pungkasnya.


Wartawan : Gungsri Adisri

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler