logo loading

Green Culture

Orang Australia Harus Tekan Nafsu Belanja Baju Demi Iklim

 Minggu, 28 Januari 2024

Ilustrasi. Orang Australia harus mulai mengurangi belanja baju untuk mendorong upaya perubahan iklim. (PEXELS/Mart Production).


Denpasar. Guna mengurangi dampak pemanasan global, diperlukan tindakan mengurangi pembelian pakaian oleh warga di negara-negara berpendapatan tinggi.

Berdasarkan laporan dari lembaga pemikir Hot or Cool Institute yang berbasis di Berlin, diketahui bahwa penduduk Australia cenderung membeli lebih banyak pakaian yang terjangkau dibandingkan dengan negara-negara kaya lainnya. 

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengurangi konsumsi pakaian mereka sebesar 74 persen.

Melansir Guardian, Jumat (26/01), perhitungan ini berdasarkan pada asumsi bahwa sektor fesyen menyumbang 4 persen dari total emisi gas rumah kaca global (tidak seperti angka yang sering disebutkan, yaitu 10 persen, yang tidak akurat).

Lembaga tersebut merekomendasikan pembelian hanya lima item pakaian baru setiap tahun, sebuah inisiatif yang menginspirasi editor mode dan Penulis Inggris Tiffanie Darke untuk menciptakan tantangan berpakaian yang dikenal dengan aturan lima.

Aturan tantangan yang diberlakukan oleh Darke memperbolehkan satu pembelian baru setiap pergantian musim, tanpa termasuk pakaian dalam, kaus kaki, dan pakaian dalam. Beberapa pakaian vintage dibolehkan. Begitu juga dengan opsi penyewaan, perbaikan, penyesuaian, dan meminjam dari teman-teman.

Walaupun mungkin merupakan gerakan online terkini yang dirancang untuk membantu individu mengontrol kebiasaan berbelanja mereka, inisiatif ini bukanlah yang pertama. Tantangan serupa, termasuk Buy Nothing New dan Project 333, sudah populer selama beberapa tahun.

Semua dari metode ini memiliki batasan dan tantangan tersendiri. Kendati demikian, para pendukung setiap sistem mengklaim bahwa hal tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan manfaat yang mereka dapatkan. 

Di sini, para penganut setiap sistem berbagi pengalaman tentang bagaimana komitmen belanja membantu mereka menemukan kembali koleksi pakaian mereka dan mengembangkan gaya pribadi.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Komentar

Terpopuler