Denpasar. Penelitian University of Sydney mengungkap waktu berolahraga erat terhadap hasil kesehatan, terutama jika dilakukan di malam hari.

Menurut penelitian, manfaat kesehatan lebih besar terasa pada mereka yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

Para peneliti di Charles Perkins Center menganalisis data dari hampir 30 ribu partisipan. Periode penelitian selama nyaris delapan tahun.

Hasilnya mengejutkan, olahraga sedang hingga berat yang meningkatkan detak jantung dan pernafasan terbukti bermanfaat bila dilakukan di malam hari.

Mengutip earth.com, Selasa (16/4), aktivitas fisik aerobik sedang hingga besar antara pukul 18.00 sampai tengah malam memiliki risiko kematian dini paling rendah. Mereka juga mengalami penurunan risiko penyakit kardiovaskular.

Angelo Sabag, Dokter dan Dosen Fisiologi Latihan di Universitas Sydney mengatakan dua dari tiga warga Australia menderita obesitas, yang secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan kematian dini.

Meski olahraga bukan satu-satunya solusi, namun penelitian menunjukkan mengatur waktu dapat membantu mengurangi risiko itu.

Penelitian ini tidak membatasi diri pada latihan terstruktur, tetapi juga memperhitungkan aktivitas fisik terus menerus yang berlangsung selama tiga menit atau lebih.

"Aktivitas fisik bisa berupa apa saja, mulai dari jalan cepat, naik tangga, berlari, dan melakukan pekerjaan rumah, seperti bersih-bersih," ujar Matthew Ahmadi, Penulis Studi.

Emmanuel Stamatakis, Direktur Mackenzie Wearables Research Hub menambahkan olahraga malam bisa menjadi waktu berharga untuk strategi manajemen kesehatan.