logo loading

Green News

Musim Kemarau Diprediksi Mundur ke Juli, Tapi Aceh Sudah Mulai

BMKG memprediksi musim kemarau 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia mundur dengan puncaknya terjadi pada Juli-Agustus 2024.

 Senin, 18 Maret 2024

BMKG memprediksi musim kemarau 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia mundur dengan puncaknya terjadi pada Juli-Agustus 2024. (PEXELS/Stijn Dijkstra).


Jakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia mundur. Puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Juli dan Agustus.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan dibandingkan rerata klimatologinya pada periode 1991-2020, maka awal musim kemarau tahun ini diprediksi mundur.

Wilayah yang awal kemaraunya diprediksi mundur, yaitu sebagian Sumatra Utara, sebagian Riau, Lampung, Banteng, Jakarta, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali, NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tenggara.

“Lalu, sebagian Sulawesi Barat, sebagian Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Maluku,” ujarnya dalam konferensi pers di Kemayoran, Jakarta, akhir pekan lalu.

Sementara, wilayah yang musim kemaraunya di bawah normal, yaitu sebagian kecil Aceh, sebagian kecil Sumatra Utara, sebagian kecil Riau, sebagian Kepulauan Bangka Belitung, sebagian Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Sulawesi Selatan.

Sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian NTT, Maluku Utara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua Tengah, dan Sebagian Papua Selatan.

“Sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami puncak musim kemarau pada Agustus 2024, antara lain sebagian Sumatra Selatan, Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Pulau Sulawesi, Maluku dan sebagian besar Pulau Papua,” jelasnya.

“Namun demikian, terdapat beberapa wilayah yang mengalami puncak musim kemarau pada Juli 2024 dan juga September 2024,” lanjut Dwikorita.

Sebagian Aceh Memasuki Kemarau

Sementara itu, BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar menyebut Aceh mulai memasuki musim kemarau, sehingga masyarakat diminta selalu waspada terhadap potensi kebakaran pemukiman maupun kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Untuk saat ini sebagian besar wilayah Aceh sudah memasuki musim kemarau,” kata Prakirawan BMKG Kelas I Aceh Besar Miftahul Jannah, dilansir Antara.

Untuk suhu udara, di wilayah dataran rendah berkisar 23 hingga 34 derajat celcius. Sementara, untuk wilayah tengah Aceh yang merupakan dataran tinggi berkisar 18 hingga 26 derajat celcius.

Meskipun mulai memasuki musim kemarau, ia menegaskan, tetap ada daerah dengan potensi hujan intensitas ringan hingga lebat dalam di wilayah bagian barat Aceh, seperti Kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya dan sekitarnya, terutama pada sore hari.

“Pada April, ada beberapa wilayah masih terdapat potensi hujan, terutama Aceh bagian barat hingga selatan. Kemudian, puncak musim kemarau biasanya pada Juni hingga Agustus,” tandasnya.


Wartawan : Gungsri Adisri

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler