Mataram. Ilmuwan iklim Bill McGuire mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak pemanasan global. Namun, menurut studi yang ia kemukakan, kebanyakan orang merasa tak berdaya melawan perubahan iklim meski faktanya kian menakutkan.

"Sebuah studi psikologi major dalam jurnal ilmiah Lancet Planetary Health pada 2021, menemukan sebagian besar anak berusia 16–25 tahun di 10 negara di seluruh dunia merasa cukup hingga sangat khawatir terhadap perubahan iklim. Namun, lebih dari setengahnya merasa kewalahan dan tidak berdaya untuk bertindak," tutur McGuire dalam sebuah opini yang dimuat di CNN, Kamis (7/3).

McGuire berpendapat bahwa kondisi perubahan iklim saat ini belum pernah terjadi sebelumnya dan harus menjadi perhatian besar. Sebagai ilmuwan, ia merasa wajib untuk membangun kesadaran dan menjabarkan fakta kepada masyarakat mengenai krisis yang menakutkan ini.

Fakta-fakta terkait perubahan iklim, menurut McGuire memang menakutkan. "Namun jika saya meneriakkan kebenaran yang brutal, akankah hal ini benar-benar mendorong Anda dan orang lain untuk berjuang demi planet ini dan masa depan anak-anak Anda?" ungkapnya retoris.

Alih-alih menghindar dan melabeli aktivis lingkungan serta para ilmuwan melakukan 'fear mongering' mengenai dampak pemanasan global, McGuire berharap masyarakat dunia berpikiran terbuka dan segera mengambil aksi nyata.

"Sepanjang hidup kita, kita sedang mengalami episode pemanasan yang mungkin unik dalam 4,6 miliar tahun terakhir," imbuhnya..  

Peneliti dari University of Bath di Inggris mengungkapkan bahwa gambaran menakutkan tentang kebakaran hutan dan bencana terkait iklim lainnya di seluruh dunia sangat efektif dalam menumbuhkan kecemasan terhadap iklim.

Ketakutan ini didefinisikan oleh American Psychological Association sebagai ketakutan kronis terhadap kehancuran lingkungan. "Gambaran menakutkan tentang kebakaran hutan dan bencana terkait iklim di seluruh dunia sangat efektif dalam menumbuhkan kecemasan terhadap iklim," tutup McGuire.