logo loading

Green Culture

Kurangi Food Waste dan Food Loss, Ini 7 Hal Mudah yang Bisa Kamu Lakukan

 Sabtu, 03 Februari 2024

Food waste yang menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA), pada akhirnya menghasilkan gas metana dan karbondioksida. Foto: Pexels/Rachel Claire


Jakarta. Mengurangi sampah makanan berupa food waste maupun food loss adalah salah satu upaya nyata untuk turut serta mengurangi eksploitasi sumber daya alam, lho. Kalau dilakukan secara masif, langkah yang terlihat kecil ini bisa besar banget dampaknya.

Meskipun memiliki arti yang sama yaitu sampah makanan, food waste dan food loss memiliki defisini berbeda. Food waste merujuk pada sampah dari makanan yang sudah melewati rantai pasokan makanan, proses produksi hingga menjadi produk akhir.

Food waste biasanya banyak dihasilkan dari makanan siap konsumsi yang tidak dihabiskan. Akhirnya, makanan dibuang sia-sia. 

Sementara food loss yakni sampah dari makanan yang belum melewati rantai pasokan makanan, proses produki dan menjadi produk akhir. Food loss biasanya terjadi pada tahap produksi, pasca panen, pemrosesan hingga distribusi dalam rantai pasokan makanan. 

Food loss antara lain bisa terjadi karena hama tanaman dan cuaca buruk yang menyebabkan gagal panen. Namun bisa juga karena faktor kesengajaan manusia. 

Bukan satu dua cerita saja kita pernah mendengar petani sengaja membuang hasil panen karena alasan harga jual yang anjlok. September tahun lalu misalnya, ada kabar para petani di Halmahera Timur, Maluku Utara membuang panenan tomat ke sungai di pinggir Jalan Trans Halmahera Timur karena harga jual yang dianggap tidak menguntungkan.

Perkara sampah makanan ini enggak sepele. Food waste yang menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA), pada akhirnya menghasilkan gas metana dan karbondioksida. Gas-gas itu bisa terbawa ke atmosfer dan berpotensi merusak lapisan ozon.

Selain efek perusakan lingkungan, ada pula dampak negatif terhadap faktor sosial. Soalnya pada waktu yang sama kita membuang makanan, pada saat itu juga bahaya kelaparan masih menjadi masalah sosial-global di banyak tempat.

Oke, sekarang jadi paham ya. Yuk mulai sekarang kita coba minimalisasi sampah makanan baik itu food waste maupun food loss lewat cara-cara ini:

1. Makan dan masak secukupnya

Ambil makanan secukupnya di piringmu. Daripada terlanjur ambil banyak makanan dan enggak habis lalu dibuang, lebih baik ambil sedikit saja lalu kalau kurang bisa tambah lagi.

Begitu juga dengan memasak. Kalau kamu tipikal orang yang lebih suka makanan yang dimasak lalu dimakan, masaklah dalam porsi yang diperkirakan bisa langsung habis.

2. Atur penyimpanan makanan dan masakan

Ada banyak teknik menyimpan makanan maupun masakan. Semakin kami pintar memilih cara menyimpan makanan atau masakan, potensi kesegaran dan keawetannya akan lebih terjaga.

Untuk kami yang tipikal suka menyetok masakan supaya praktis, kabin freezer kulkas bisa menjadi pilihan. Namun, tetap sesuaikan juga ya dengan jenis masakannya.

3. Buat prioritas 'Eat Me First'

Dalam suatu waktu, mungkin kita mengalami kondisi berlimpah makanan di rumah. Entah makanan didapatkan dari hasil belanja, masak atau dapat kiriman dari orang lain.

Dalam situasi seperti itu, kamu bisa menerapkan prioritas "Eat Me First' untuk menentukan mana yang harus dimakan atau dimasak terlebih dahulu sesuai dengan ketahanan bahan. Konteks dimakan di sini enggak juga harus dimakan sendiri ya, tetapi bisa juga membagikannya kepada tetangga atau orang terdekat.

4. Kreatif mengolah 'bahan makanan sisa'

Karena makanan yang terlalu banyak, kadang kala kita merasa bosan. Kalau kami mengalami itu, coba deh kreatif atau cari resep untuk mengolah ulang makanan tersebut menjadi makanan lain supaya bisa kembali menggugah selera makan.

Kretivitas meminimalisasi bahan terbuang juga bisa dilakukan ketika memasak. Satu contoh misalnya memasak tumis brokoli. Tak cuma daun, batangnya juga enak dimasak, lho.

5. Rencanakan belanja dan bikin daftar masakan

Untuk meminimalisasi makanan atau bahan masakan dibeli secara berlebihan dan akhirnya tidak dikonsumsi, buatlah rencana belanja. Jadi ketika berbelanja, kamu sudah tahu bahan yang akan dibeli beserta kuantitasnya.

Selain rencana belanja, pembuatan daftar menu masakan juga layak dipertimbangkan. Periode daftar menu masakan ini bisa dibuat mingguan atau disesuaikan dengan kebiasaan kami belanja.

6. Menanam sayuran atau buah di halaman rumah

Distribusi barang termasuk sayuran dan buah dari produsen hingga konsumen, membutuhkan bahan bakar. Pemotongan rantai distribusi artinya pengurangan konsumsi bahan bakar.

Menanam memang bukan perkara mudah untuk setiap orang. Namun kalau kami bisa dan suka menanam, tidak ada salahnya mencoba menanam sayuran dan buah di lahan sendiri untuk turut mengurangi konsumsi bahan bakar dari proses distribusi.

7. Mengolah sampah makanan

Dalam situasi bahan masakan atau makanan benar-benar sudah menjadi sampah, masih ada cara yang bisa kamu lakukan untuk tetap setia pada jalur peduli lingkungan, nih. Caranya, kamu dapat berupaya mengolah sampah makanan menjadi kompos.

Dengan cara itu, sampah-sampah makanan akan lebih terolah serta tidak teronggok sebagai penghasil gas metana dan karbondioksida semata. Olahan kompos bisa dimanfaatkan sebagai pupuk.


Komentar

Terpopuler