logo loading

Green Culture

Denmark Bikin Program Pengembalian Cangkir Kopi Demi Kurangi Sampah

 Kamis, 01 Februari 2024

Ilustrasi. Denmark memulai inisiatif mengurangi penggunaan gelas kopi sekali pakai untuk menekan sampah plastik. (PEXELS/Archie Binamira).


Denpasar. Aarhus, sebuah kota di Denmark, memulai inisiatif percobaan selama tiga tahun dengan tujuan mengurangi penggunaan gelas kopi sekali pakai. Program ini memberikan pilihan kepada konsumen untuk menggunakan sistem deposit pada kemasan take away yang digunakan kembali. 

Seperti halnya di negara-negara Nordik dan Eropa Tengah lainnya, di Denmark sudah diterapkan sistem deposito di mana seseorang dapat mengembalikan sejumlah uang yang dibayarkan saat membeli botol plastik atau kaleng. 

Proyek ini bertujuan untuk mengurangi sampah dari gelas sekali pakai. Proyek ini hasil dari kerja sama antara Pemerintah Kota Aarhus dan perusahaan daur ulang TOMRA, yang telah menyediakan layanan pengumpulan limbah lainnya untuk kota tersebut. 

Selama setahun setengah pada 2022 lalu, robot lengan SeaProtectorOne milik perusahaan All In On Green, yang ditempatkan di dalam air, berhasil mengumpulkan lebih dari 100 ribu gelas sekali pakai dari Sungai Å di kota tersebut, sungai yang menunjukkan tingkat polusi plastik yang signifikan di kota tersebut.

"Aarhus harus lebih hijau dan berkelanjutan, dan Aarhus harus menjadi kota di mana kita memiliki keberanian untuk menguji solusi-solusi baru," ujar Nicolaj Bang, Anggota Dewan Aarhus bidang Teknologi dan Lingkungan, seperti dilansir Forbes.com, Selasa (30/1).

"Kami menggunakan jumlah kemasan take away yang sangat besar di Denmark, dan konsumsi terus meningkat. Oleh karena itu, sangat penting jika dapat memudahkan baik konsumen maupun bisnis untuk memilih alternatif yang lebih berkelanjutan daripada kemasan sekali pakai," sambungnya.

Untuk diketahui, Aarhus merupakan kota terbesar kedua di Denmark, dengan populasi sekitar 336 ribu orang dan memiliki potensi sebagai pengguna gelas sekali pakai.

Meskipun uji coba ini bersifat sukarela, hingga saat ini sudah ada 44 kafe dan bar di pusat kota yang menunjukkan minat terhadap proyek ini, beberapa di antaranya adalah tempat yang sering dikunjungi oleh Raja Frederik X saat masih belajar di universitas kota ini.

Pada awalnya, akan diproduksi 40 ribu cangkir dengan dua desain berbeda dan sekitar 25 mesin deposit akan dipasang di kota agar warga dapat mengembalikan cangkir mereka dan mendapatkan sejumlah uang dalam bentuk krohn Denmark. 

Geir Sæther, Wakil Presiden Senior untuk Ekonomi Sirkular di TOMRA, menyatakan harapannya bahwa perusahaan dapat memperluas sistem ini ke jenis kemasan lain dalam waktu dekat, sehingga memfasilitasi transisi dari penggunaan kemasan sekali pakai ke kemasan yang dapat digunakan kembali.

Biaya pengembalian untuk cangkir yang dapat digunakan kembali adalah sekitar 70 sen dolar AS (DKK 5 atau Rp 11.507), namun bukan semata-mata karena uang itu lah warga diharapkan mengembalikan cangkir mereka. 

“Proses daur ulang membantu melindungi sumber daya alam dan mengurangi emisi karbon dioksida (CO2). Dengan lebih banyak daur ulang, artinya akan ada lebih sedikit limbah yang akhirnya menjadi sampah di kota dan lingkungan kita,” pungkasnya.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Komentar

Terpopuler