Green News
Keren, Eropa Sukses Turunkan Emisi ke Level Terendah dalam 60 Tahun Terakhir
Selasa, 30 Januari 2024
Tingkat emisi energi fosil Uni Eropa turun delapan persen menjadikan emisi karbon dioksidanya ke level terendah dalam 60 tahun terakhir pada 2023. (PEXELS/Dusan Cvetanovic).
Mataram. Tingkat emisi energi fosil di Uni Eropa turun delapan persen pada 2023 lalu. Penurunan ini menjadikan emisi karbon dioksida (CO2) benua biru kembali ke level 60 tahun silam.
Berdasarkan laporan dari Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA), level emisi karbon di Uni Eropa saat ini setara dengan tingkat emisi pada 1960.
“Emisi CO2 Eropa akhirnya turun kembali ke tingkat yang terlihat pada generasi orang tua saya pada 1960an,” kata Isaac Levi, Analis di Crea, seperti dilansir Guardian, Rabu (24/1).
“Namun, selama periode ini, perekonomian telah meningkat tiga kali lipat, yang menunjukkan perubahan iklim dapat diatasi tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi,” lanjutnya.
Crea merinci lebih dari separuh penurunan emisi berasal dari penggunaan listrik yang lebih ramah lingkungan. Salah satu penopangnya ialah pembangunan panel surya dan turbin angin yang masif sepanjang tahun lalu.
Energi bersih dari panel surya dan turbin angin tersebut berkontribusi lebih besar terhadap pasokan listrik Uni Eropa yang semula didominasi oleh pembangkit listrik tenaga nuklir dan air.
Selain itu, masyarakat Uni Eropa yang terdampak tingginya biaya energi juga berperan pada turunnya tingkat penggunaan energi di kawasan tersebut.
Kendati demikian, menurut Levi, masih banyak sektor industri yang belum optimal dalam menurunkan tingkat emisinya. Sektor yang dimaksud antara lain sektor pertanian, pabrik semen dan industri produsen gas rumah kaca lainnya.
“Pengurangan emisi harus dirayakan, meski masih banyak yang harus dilakukan untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil di UE, mengurangi ketergantungan pada negara-negara petrostate seperti Rusia dan pada saat yang sama juga menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik bagi generasi berikutnya," tegas Levi.
Eropa menargetkan penurunan emosi sebesar 55 persen pada 2030 nanti. Kawasan ini juga mengupayakan net-zero emisi tercapai pada 2050 mendatang.
Namun, target tersebut sulit tercapai dengan tingkat penurunan emisi yang ada saat ini. "Kecepatan pengurangan emisi perlu ditingkatkan secara signifikan jika ingin target UE tercapai," ujar Penasihat Iklim Uni Eropa dalam keterangan terpisah.
European Scientific Advisory Board on Climate Change menguraikan ada 27 negara anggota Uni Eropa yang harus meningkatkan penurunan emisinya sebanyak dua kali lipat dari penurunan saat ini.
Wartawan : Fathia Nurul Haq
Komentar