Green News
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem
Intensitas hujan sedang-lebat di beberapa wilayah dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Rabu, 05 Juni 2024
BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem, karena intensitas hujan sedang-lebat masih terjadi di sebagian wilayah Indonesia. (PEXELS/Matheus Natan).
Denpasar. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem, meskipun sebagian wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau.
Bahkan, berpotensi kekeringan dapat terjadi di sebelah selatan khatulistiwa setidaknya hingga akhir September 2024.
Faktanya, dalam 24 jam terakhir pada Senin (3/6), tercatat intensitas hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah, yaitu Semarang, Sambas, Sarmi, Ambon, Toli-Toli, Silangit, dan Tanjung Pinang.
Begitu pula dengan Jakarta dan sekitarnya yang berpotensi hujan sedang disertai kilat atau petir.
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menerangkan kondisi ini terjadi akibat beberapa faktor dinamika atmosfer, yaitu aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di Jawa bagian barat yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.
Belum lagi, suhu permukaan laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Selat Sunda dan Laut Jawa, labilitas atmosfer yang tinggi, serta indikasi adveksi dingin dari selatan Jawa, sehingga menyebabkan kelembaban yang tinggi.
Guswanto mengingatkan sebagian wilayah memang sudah memasuki awal musim kemarau. Namun, sebagian lainnya masih masa peralihan musim.
Menurut dia, masih ada potensi peningkatan curah hujan dalam sepekan ke depan secara signifikan, terutama melihat aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin, pola sirkulasi siklonik, dan perlambatan angin.
"Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diperkirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Indonesia hingga 9 Juni," ujarnya, dikutip BMKG.go.id, Selasa (4/6).
Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani menambahkan potensi hujan periode 3-9 Juni dapat terjadi di sebagian Sumatra, sebagian Jawa bagian barat, sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, dan Papua.
Andri menyarankan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah rawan bencana hidrometeorologi agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. "Dampak yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem meliputi banjir, tanah longsor, pohon tumbang," imbuhnya.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar