logo loading

Green News

Barclays Dituding Greenwashing, Kongkalikong dengan Eni

Kelompok lingkungan hidup menuding Barclays memfasilitasi pembiayaan berkelanjutan sebesar 4 miliar euro untuk perusahaan minyak Italia, Eni.

 Rabu, 01 Mei 2024

Ilustrasi. Barclays dituding melakukan greenwashing oleh kelompok lingkungan hidup karena memfasilitasi pembiayaan 4 miliar euro untuk perusahaan minyak Italia. (Pixabay).


Mataram. Barclays, institusi keuangan di Inggris, dituduh melakukan greenwashing oleh kelompok lingkungan hidup karena memfasilitasi pembiayaan sebesar €4 miliar (sekitar Rp 69,6 triliun) untuk perusahaan minyak Italia Eni.

Label greenwashing diberikan lantaran skema pembiayaan berkelanjutan dengan pagu US$1 triliun (sekitar Rp 16.200 triliun). Padahal, Eni berencana memperluas produksi bahan bakar fosilnya.

"Kelompok lingkungan hidup mengatakan Barclays sengaja menyesatkan masyarakat dengan memberi label pada instrumen keuangan tersebut sebagai 'berkelanjutan' pada saat yang sama ketika Eni sedang melakukan upaya perluasan bahan bakar fosil bernilai miliaran pon yang dirancang untuk meningkatkan produksi," terang jurnalis The Guardian, Natasha Ion dalam laporannya, Jumat (26/4).

Eni, menurut The Guardian, merupakan perusahaan yang tidak pantas mendapatkan skema pembiayaan berkelanjutan. Lembaga riset Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) melabeli Eni sebagai 'carbon bomb' lantaran rencananya mengekspansi ladang gas Venus yang berpotensi menghasilkan 7,5 juta karbon monoksida per tahun.

Ekspansi ini merupakan bagian dari rencana peningkatan produksi minyak dan gas sebanyak 12,6% hingga 17% dalam empat tahun hingga 2026 nanti. Namun, ekspansi 'carbon bomb' tersebut justru mengakselerasi kapasitas produksi Eni hingga 35% pada 2030 nanti.

Barclays menyalurkan pembiayaan berupa obligasi berkelanjutan dan pembiayaan berlanjutan bergulir (sustainability-linked loan/SLL) masing-masing €1 miliar dan €3 miliar.

“Ada banyak produk keuangan terkait keberlanjutan yang tidak efektif dan ini adalah dua contoh klasik," ungkap Jo Richardson, Kepala Penelitian di organisasi penelitian nirlaba Anthropocene Fixed Income Institute secara terpisah.

Senada dengan Richardson, Direktur Reclaim Finance Lucie Pinson menuding pembiayaan seperti ini merupakan bentuk kecurangan bank dengan mendanai proyek tidak ramah lingkungan greenwashing.

“Menerbitkan SLL seperti ini adalah cara mudah bagi Eni untuk mengumpulkan uang tanpa harus melakukan upaya iklim yang signifikan atau mengubah apa pun dalam bisnisnya. Hal ini juga memungkinkan bank-bank yang telah menjanjikan net zero untuk terus mendanai pelanggar iklim terburuk sambil berpura-pura mendukung transisi mereka," tukas Pinson.

Eni berkilah bahwa proyek Verus justru konsisten dengan upayanya mencapai net zero emisi pada 2050. "Secara khusus, pengembangan Verus akan mencakup penggunaan penangkapan dan penyimpanan CO2 untuk memasok energi dekarbonisasi sejalan dengan tujuan Eni," papar Eni dalam sebuah keterangan resmi.

Selain Barclays, Eni juga menerima pembiayaan berkelanjutan dari Goldman Sachs dan JP Morgan Chase. Namun, ketiganya enggan dimintai keterangan mengenai tudingan tersebut.


Wartawan : Fathia Nurul Haq

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler