logo loading

Green Lifestyle

Baper, Presiden Botswana Sebut Eropa Lebih Peduli pada Gajah daripada Manusia

Presiden Botswana bahkan mengancam mengirim 30 ribu ekor gajah ke Inggris dan Jerman.

 Rabu, 24 April 2024

Ilustrasi. Presiden Botswana mengancam mengirim 30 ribu ekor gajah ke Inggris dan Jerman buntut konflik manusia dan satwa di negaranya. (PEXELS/Harvey Sapir).


Mataram. Presiden Botswana  Mokgweetsi Masisi mengancam akan mengirimkan 30 ribu ekor gajah ke Inggris dan Jerman. Kedua negara tersebut dituding lebih peduli terhadap gajah ketimbang manusia dalam konteks konflik manusia dan satwa yang kerap terjadi di Botswana.

“Saya merasa mereka (orang Eropa) menganggap gajah-gajah ini adalah hewan peliharaan. Saya rasa banyak orang mengira gajah-gajah ini adalah manusia dan mayoritas menganggap gajah-gajah ini lebih berharga dibanding kehidupan manusia di Botswana," ujar Masisi kepada The Guardian, Rabu (17/4).

Komentar Masisi muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara aktivis anti-trofi di Eropa dan Afrika. Botswana menggunakan aktivitas trophy-hunting, yakni kegiatan memburu binatang liar dan menggunakan bangkainya sebagai tropi, sebagai salah satu instrumen pengendalian populasi gajah yang kerap berkonflik dengan masyarakat setempat.

Masyarakat setempat mengatakan perburuan yang diatur bermanfaat bagi konservasi gajah dalam beberapa kasus, di antaranya mengizinkan wisatawan untuk membunuh sejumlah kecil hewan dengan harga ribuan dolar AS. Hal ini dapat memberikan mata pencarian bagi masyarakat lokal dan memastikan habitat tidak diubah menjadi pertanian.

“Kami hanyalah manusia. Orang-orang Eropa, jika mereka hidup di antara gajah seperti kita, mereka akan memberikan respons yang sama. Mungkin mereka lebih brutal, karena mereka memiliki budaya senjata yang jauh lebih kuat daripada kami,” katanya.

Alasan tersebut mendasari ancaman Masisi untuk mengirimkan 30 ribu gajah ke Inggris dan Jerman. Ia berharap praktisi lingkungan dan para aktivis yang gencar menuding Botswana tak ramah gajah dapat merasakan secara langsung hidup di antara puluhan ribu gajah.

Konflik manusia-satwa liar sedang meningkat di banyak wilayah Afrika dan mengancam kepunahan beberapa spesies. Puluhan orang diperkirakan dibunuh oleh gajah setiap tahun di seluruh benua ini, dengan ribuan kasus perampasan tanaman dan bentuk konflik lainnya.

Pun begitu, Masisi tidak menyalahkan selebriti dan praktisi lingkungan dari benua biru yang mengkampanyekan anti-trophy di negaranya. Namun, ia berharap para kritikus juga memberi jalan keluar terhadap persoalan yang menimpa masyarakat Botswana terkait konflik satwa.

“Saya tidak menyalahkan mereka karena menjadi terkenal dan menjadi selebriti. Kami menghormati mereka, kami mencintai mereka. Tapi tidak dengan mengorbankan nyawa kami," tutupnya.


Wartawan : Fathia Nurul Haq

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler