Denpasar. Baru-baru ini, Paris memutuskan menaikkan tarif parkir untuk Sport Utility Vehicle (SUV) atau mobil utilitas sport. Hal ini dilakukan guna mengatasi polusi udara dan mendorong penggunaan kendaraan yang lebih kecil dan ramah lingkungan.

Mengutip the Guardian, Jumat (9/2), langkah ini datang di tengah kekhawatiran yang meningkat terkait dampak lingkungan dari SUV dan kontribusinya terhadap polusi udara dan perubahan iklim.

Paris, yang dikenal karena tujuan iklimnya yang ambisius, bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas udara dengan mengurangi penggunaan SUV, yang cenderung lebih besar dan lebih polutif daripada kendaraan lainnya. 

Profesor Transportasi di Trinity College Dublin Brian Caulfield mengatakan partisipasi pemilih bahkan lebih rendah dari referendum sebelumnya untuk melarang skuter listrik. 

“Warga Paris selama satu dekade terakhir telah melihat perubahan transportasi yang jauh lebih besar daripada langkah baru terkait SUV dan bisa terkait dengan partisipasi pemilih yang rendah,” ujar Caulfield.

Keputusan Paris untuk menaikkan tarif parkir SUV telah menimbulkan perdebatan dan spekulasi tentang apakah kota-kota lain akan mengikuti jejaknya.

Meskipun beberapa kota lain mungkin melihatnya sebagai langkah positif untuk mengurangi emisi dan mempromosikan transportasi berkelanjutan, tapi yang lain mungkin enggan untuk menerapkan langkah serupa karena kekhawatiran tentang kemarahan publik dan implikasi ekonomi.

SUV populer di banyak bagian dunia, terutama di Amerika Serikat, di mana mereka menyumbang sebagian besar penjualan kendaraan. Para pendukung inisiatif Paris berargumen bahwa ini mengirimkan pesan kuat tentang perlunya memprioritaskan keberlanjutan lingkungan dan beralih dari kendaraan yang membuang polusi tinggi. 

Dengan menaikkan tarif parkir untuk SUV, suatu kota dapat memberikan insentif kepada penduduk untuk memilih mobil yang lebih kecil, lebih hemat bahan bakar, atau mode transportasi alternatif, seperti transportasi umum, berjalan kaki atau bersepeda. 

Hal ini diyakini dapat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas, meningkatkan kualitas udara, dan mengurangi dampak perubahan iklim.