Green News
PM Inggris Didesak Bikin Harga Mobil Listrik Bekas Jadi Lebih Murah
Senin, 12 Februari 2024
Ilustrasi. Masyarakat Inggris mendesak PM Inggris Rishi Sunak untuk mendorong penggunaan dan memperluas pasar kendaraan listrik. Foto: Getty Images.
Mataram. Masyarakat Inggris mendesak Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak untuk mendorong penggunaan dan memperluas pasar kendaraan listrik.
Selain itu, Sunak juga didesak untuk mengklarifikasi ketidakpastian mengenai usia baterai kendaraan listrik, ketersediaan infrastruktur hingga pendanaan agar warga Inggris segera beralih pada transportasi alternatif ramah lingkungan tersebut.
Sejumlah kendala yang membuat konversi mobil listrik lambat adalah banyaknya misinformasi seputar kendaraan ramah lingkungan.
“Dengan menekankan dampak buruknya, namun tidak menekankan manfaatnya dan dengan tegas melawan misinformasi, pemerintah tidak membangun kepercayaan masyarakat," ujar Perwakilan dari House of Lords kepada Sunak sebagaimana dikutip oleh the Guardian, Selasa (6/2).
Society of Motor Manufacturers and Traders Inggris menguraikan dari 35,1 juta mobil yang beredar di seluruh Inggris Raya saat ini, hanya 650 ribu unit di antaranya yang merupakan mobil listrik. Artinya, persentase pengguna mobil listrik di Inggris saat ini baru mencapai 1,8 persen.
Salah satu penyebab rendahnya persentase penggunaan mobil listrik adalah harganya yang masih terlalu tinggi di tengah buruknya kondisi perekonomian. Studi menunjukan ketersediaan mobil listrik di pasar mobil bekas dengan harga terjangkau masih minim. Harga minimal mobil listrik bekas berkisar £40 ribu atau sekitar Rp 674 juta per unit.
House of Lords menyarankan Pemerintah Inggris mengintervensi harga kendaraan listrik agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Caranya, dengan mengarahkan dana hibah hingga memberikan potongan pajak pertambahan nilai (PPN). "Investasi harus dilakukan pada fasilitas daur ulang baterai di Inggris," sebut laporan tersebut.
Laporan tersebut merupakan hasil investigasi yang dilakukan oleh House of Lords selama tujuh bulan. Lady Parminter yang memimpin penyelidikan mengungkap bukti kuat ada intervensi kelompok konservatif yang memperlambat konversi ekonomi hijau.
“Bukti yang diterima menunjukkan pemerintah harus berbuat lebih banyak untuk membuat masyarakat mengadopsi kendaraan listrik. Jika Inggris tidak mematuhi rekomendasi kami, Inggris tidak akan memperoleh manfaat dari kualitas udara yang lebih baik dan akan tertinggal dalam mengatasi perubahan iklim," tandasnya.
Wartawan : Fathia Nurul Haq
Komentar