Mataram. Misteri kematian 100 ribu ikan di tepi Sungai Nene, yakni pertemuan antara Orton Backwater dan Goldie Backwater di Inggris pada 12 Desember lalu belum juga terungkap. Padahal, Environment Agency (EA) setempat sudah menyelidiki kematian massal ikan-ikan tersebut.

Seorang sumber dari EA menduga, kematian ikan-ikan tersebut berkaitan dengan polutan yang mencemari air Sungai Nene dalam waktu singkat, sehingga sulit terlacak.

“Kami percaya bahwa polutan yang memiliki dampak signifikan terhadap ikan terjadi dalam waktu singkat, sehingga kami tidak dapat melacak sumbernya,” terang juru bicara EA dalam keterangan tertulisnya sebagaimana dikutip oleh BBC, Selasa (27/1).

Meski investigasi gagal menemukan sebab kematian ratusan ribu ikan, namun penyelidikan berhasil memastikan tidak ada kerusakan lebih lanjut dari polutan misterius yang tertinggal di Sungai Nene.

“Investigasi kami tidak menemukan kerusakan lebih lanjut dan kami sekarang mengamati perilaku ikan normal,” imbuh sang juru bicara.

Nihilnya hasil penyelidikan atas kematian massal ratusan ribu ikan tersebut membuat EA mengambil inisiatif untuk mengisi kembali ekosistem sungai dengan ikan-ikan lain. Karena itu, petugas EA kini tengah melacak sampel sungai dan mempelajari perilaku ikan.

“Kami berencana melakukan survei populasi ikan untuk mengetahui status stok ikan, yang akan menentukan kebutuhan untuk mengisi kembali sebagian sungai,” pungkas EA.