Green Culture
Lebah, Pahlawan Iklim Tanpa Tanda Jasa
Minggu, 04 Februari 2024
Lebah seringkali tidak mendapat pengakuan atas peran penting mereka dalam melawan perubahan iklim. (PEXELS/Thijs van der Weide).
Denpasar. Lebah dikenal karena keahlian mereka dalam lima hal, yaitu mempolinasi bunga, membuat madu, berdengung, menyengat, dan terbang. Meskipun ada lebih dari 20 ribu spesies lebah yang melakukan berbagai tugas, mereka seringkali tidak mendapat pengakuan yang sepatutnya atas peran penting mereka dalam melawan perubahan iklim.
Bisa dikatakan lebah merupakan pahlawan iklim yang tidak mendapat pengakuan, terutama saat membahas peran mereka dalam menjaga kesehatan ekosistem dan padang rumput yang terancam, seperti Northern Great Plains (Dataran Besar Utara).
Banyaknya lebah dan polinator lainnya yang membantu menjaga kesehatan pada rumput menjadi mitra penting dalam menjaga iklim tetap stabil. Mengutip worldwildlife.com, Jumat (2/2), beginilah caranya:
Kekuatan Super: Menciptakan Keanekaragaman Benih
Lebah sering dihargai karena kontribusi penting mereka dalam menghasilkan makanan yang kita konsumsi. Namun, seringkali terlupakan lebah juga memainkan peran penting dalam produksi benih untuk ribuan spesies tanaman berbunga yang tumbuh di hutan, padang rumput, lahan basah, dan daerah lainnya.
Mari sejenak mempertimbangkan peran lebah dalam ekosistem padang rumput. Para ilmuwan memperkirakan bahwa lebah telah ada selama sekitar 130 juta tahun, muncul tidak lama setelah bunga pertama mekar, setidaknya dalam konteks evolusi.
Setelah lebah dan bunga terkenal bersekutu, mereka memulai perjalanan bersama dalam spesiasi cepat yang menghasilkan sekitar 20 ribu spesies lebah dan sekitar 400 ribu spesies tanaman berbunga yang telah diidentifikasi hingga saat ini.
Padang rumput merupakan suatu tipe ekosistem di mana lebah berperan dalam beberapa fungsi penting. Habitat yang seringkali diabaikan ini tidak hanya terdiri dari rumput, melainkan juga mencakup komunitas yang luas dari berbagai spesies bunga liar dan dan semak berbunga.
Tanpa bantuan dari lebah-lebah cermat ini, tanaman berbunga tidak akan lagi mampu berkembang biak dengan tingkat yang sama, pada akhirnya menghilang, dan kita akan kehilangan ekosistem yang kaya akan spesies dan keanekaragaman ini.
Kekuatan Super yang Tersembunyi: Meningkatkan Kesehatan Tanah
Pengaruh lebah di bawah permukaan tanah tidak hanya terbatas pada penyerapan karbon. Lebih dari 90 persen dari spesies lebah di seluruh dunia bersifat soliter (bayangkan induk tinggal yang bekerja keras), dan banyak di antaranya membuat sarang di dalam tanah.
Di wilayah-wilayah yang lebih kering di dunia, termasuk yang memiliki padang rumput beriklim sedang, spesies lebah soliter membuat sarang dalam kumpulan komunal yang besar.
Kumpulan ini dapat mencakup ratusan atau bahkan ribuan lebah individu, dan sarang mereka dapat menembus tanah hingga beberapa kaki, memberikan sirkulasi udara dan peluang penyerapan air.
Baca juga:
Bahaya Gelombang Panas Bagi Tubuh
Kendati demikian, dampak paling signifikan dari lebah terhadap tanah terjadi melalui, seperti yang dapat Anda duga, tanaman yang mereka bantu hasilkan.
Seringkali, akar tanaman memiliki cakupan yang jauh lebih luas dibandingkan dengan struktur yang terlihat di atas permukaan tanah. Sistem akar ini tidak hanya menyediakan nutrisi bagi tanaman, melainkan juga menjaga kepadatan tanah.
Ini memungkinkan tanah memberikan makanan dan tempat perlindungan bagi serangga kecil dan spesies lain yang menggemburkan tanah serta mendekomposisi bahan organik—proses yang penting untuk mengembalikan nutrisi penting ke dalam tanah.
Wartawan : Ronatal Siahaan
Komentar