logo loading

Green News

Petani Fosil vs. Perubahan Iklim: Kisah Twisted Machogu yang Viral

Petani Kenya Jusper Machogu mendukung fosil daripada fakta ilmiah tentang perubahan iklim

 Kamis, 20 Juni 2024

Petani Kenya Jusper Machogu mendukung fosil daripada fakta ilmiah tentang perubahan iklim (X/JusperMachogu)


Yo, Gen Z Squad! Di balik layar medsos, ada seorang petani Kenya, Jusper Machogu, yang nyentrik banget nih. Bukan cuma panen yang jadi fokusnya, tapi Machogu terang-terangan menyangkal perubahan iklim melalui medsos. 

Ia dikenal sebagai pembela bahan bakar fosil di Afrika.  Yep, dia mending mendukung fosil daripada fakta ilmiah tentang perubahan iklim.

Sejak Machogu mulai mem-posting teori-teori yang sudah dibantah tentang perubahan iklim, ia sudah menerima ribuan dolar dalam bentuk donasi. Beberapa di antaranya berasal dari individu di negara-negara Barat yang terkait dengan kepentingan bahan bakar fosil.

Machogu berdalih donasi ini tak mempengaruhi pandangannya. Ia mengaku pendapatnya itu tulus.

Padahal, para ilmuwan membuktikan bahwa bumi mengalami pemanasan akibat gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer saat kita membakar bahan bakar fosil seperti minyak, gas, atau batu bara. Kendati demikian, Machogu tak setuju dengan apa yang dikatakan para ilmuwan.

“Perubahan iklim sebagian besar bersifat alami. Iklim yang lebih hangat baik untuk kehidupan,” cuitnya melalui X dengan tagar #ClimateScam, seperti dilansir BBC, Rabu (19/6).

Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) mengatakan Afrika merupakan salah satu kontributor terendah terhadap emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.

Namun, Afrika juga salah satu benua yang paling rentan terhadap perubahan iklim dan efeknya, termasuk gelombang panas yang lebih intens dan sering, kekeringan yang berkepanjangan, dan banjir yang menghancurkan.

Meskipun demikian, Machogu terus bersikeras bahwa tidak ada krisis iklim. Di medsos ia berulang kali memposting klaim tanpa dasar bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia tak hanya penipuan, tetapi juga rencana negara-negara Barat untuk membuat Afrika tetap miskin.

“Pandangan-pandangannya (Machogu) pasti berasal dari kurangnya pemahaman,” imbuh Joyce Kimutai, Ilmuwan Iklim dari Kenya yang berkontribusi pada laporan IPCC.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Penulis : Dessy Rosalina

Komentar

Terpopuler