logo loading

Green News

Perubahan Iklim Ternyata Memperburuk Risiko Penyakit Kardiovaskular Gaes!

Riset terbaru: suhu ekstrem terkait kenaikan penyakit kardiovaskular dan kematian

 Selasa, 18 Juni 2024

Ilustrasi. Perubahan Iklim Memperburuk Risiko Penyakit Kardiovaskular (Pexels/Markus Spiske)


Denpasar. Hey, Gen Z out there! Tahukah kamu bahwa penyakit kardiovaskular (CVD) bukan hanya tentang gaya hidup, tapi juga bisa memicu penyakit? 

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat Amerika Serikat (NASA) mengkonfirmasi bahwa suhu rata-rata global telah meningkat lebih dari dua derajat Fahrenheit selama satu abad terakhir, yang mengakibatkan perubahan pola cuaca dalam jangka panjang, terganggunya ekosistem, dan naiknya permukaan air laut. Dekade terakhir ini adalah suhu terpanas sejak pencatatan dimulai!

Studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) menyelidiki hubungan antara pemicu stres lingkungan terkait perubahan iklim dan penyakit kardiovaskular. Tim tersebut secara sistematis meninjau 492 studi observasional untuk mengeksplorasi masalah kritis ini.

“Paparan terhadap panas ekstrem dapat berdampak buruk pada detak jantung dan tekanan darah, ozon atau kabut asap dapat memicu peradangan sistemik, dan hidup dalam bencana alam dapat menyebabkan tekanan psikologis.” kata Dhruv S. Kazi, direktur asosiasi Richard A. dan Susan F. Smith Center for Outcomes Research di BIDMC dan penulis studi tersebut.

Dari 492 studi observasi global yang disertakan dalam tinjauan ini, 182 meneliti suhu ekstrem, 210 berfokus pada efek ozon di permukaan tanah, 45 menyelidiki asap kebakaran hutan, dan 63 mempelajari peristiwa cuaca ekstrem seperti angin topan, badai debu, dan kekeringan.

Studi-studi ini mencakup 30 negara berpendapatan tinggi, 17 negara berpendapatan menengah, dan satu negara berpendapatan rendah.

Para peneliti menemukan bahwa paparan suhu ekstrem sangat terkait dengan kenaikan penyakit kardiovaskular dan kematian, dengan dampak yang bervariasi berdasarkan suhu dan durasi paparan.

Peristiwa cuaca ekstrem, termasuk badai tropis, angin topan, banjir, dan tanah longsor, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kardiovaskular, seringkali berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah peristiwa cuaca buruk.


Wartawan : Hanna Patricia M Lubis

Penulis : Dessy Rosalina

Komentar

Terpopuler