Denpasar. Sebanyak 14 jamaah haji asal Yordania meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji di Arab Saudi di tengah gelombang panas ekstrem. Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Yordania.

Kementerian tersebut mengatakan mereka telah berkoordinasi dengan otoritas Saudi untuk memakamkan para korban di Arab Saudi, atau memulangkan mereka ke Yordania.

“Lebih dari 2.760 jamaah mengalami sengatan matahari dan stres panas pada Minggu (16/6) saja,” tutur Mohammed Al-Abdulaali, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, seperti dilansir the Guardian, Selasa (18/6).

Arab Saudi belum memberikan informasi tentang korban jiwa. Suhu mencapai 47 derajat celcius di Mekah pada Minggu lalu, suhu yang diperkirakan berlanjut pada hari berikutnya.

Negara kerajaan ini sudah menerapkan langkah-langkah mitigasi panas. Misalnya, membuat area yang ber-AC, mendistribusikan air, dan memberikan saran kepada jamaah untuk melindungi diri dari matahari. 

Haji, yang akan berakhir pada Rabu (19/6), merupakan salah satu pertemuan massal terbesar di dunia. Lebih dari 1,8 juta jamaah haji Muslim diharapkan akan berpartisipasi tahun ini, menurut Otoritas Umum Statistik Saudi.

Berdesak-desakan, kebakaran tenda, panas, dan faktor lainnya menyebabkan ratusan kematian dalam acara tersebut selama 30 tahun terakhir.

Sebagian besar ritual dilaksanakan di luar ruangan dan dilakukan dengan berjalan kaki, menimbulkan tantangan besar terutama bagi orang-orang lanjut usia. Diketahui, suhu telah melebihi 40 derajat celcius selama pelaksanaan haji.