logo loading

Green News

Pembangunan IKN Dipastikan Tidak Merusak Lingkungan

 Senin, 29 Januari 2024

Ilustrasi. Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan SDA Ibu Kota Nusantara menegaskan lokasi pembangunan IKN bukan di hutan alam, sehingga tidak merusak lingkungan. (PEXELS/Mikhail Nilov).


Denpasar. Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Myrna Asnawati Safitri menerangkan lokasi ibu kota baru terletak di hutan tanaman monokultur. Bukan di hutan alam.

Sehingga, ia memastikan tidak akan merusak lingkungan. “Pembangunan merusak hutan itu tidak. Kalau yang belajar kehutanan, itu (tahu) bukan hutan tropis, lokasi pembangunan sekarang adalah bekas lokasi tanaman yang monokultur,” katanya, dikutip dari Antara, Minggu (28/1).

Dari 252 hektare (Ha) lahan yang menjadi wilayah pembangunan IKN, 40 ribu Ha di antaranya adalah hutan sekunder yang tumbuh. Sebab, hutan alam sudah ditebang.

Sementara, 50 ribu Ha lainnya adalah hutan tanaman monokultur yang tanpa pembangunan IKN pun akan digunakan sebagai industri pembuatan kertas.

Justru, pembangunan IKN, sambung Myrna, akan menjadi eksperimen rasional untuk melihat pembangunan Indonesia ke depan dalam menghadapi green economy dan blue economy. Artinya, pembangunan tersebut mengedepankan konsep keberlanjutan atau sustainability.

Itu pula yang akan mendorong masyarakat IKN untuk menjalani gaya hidup berbeda, yang berdampingan dengan alam, hewan, maupun sampah yang akan diproduksi dan diolah. “Kami ingin mengadakan perbaikan sistematik,” imbuh dia.

Ambil contoh, penggunaan kendaraan di IKN tidak lagi mengandalkan energi fosil, melainkan energi hijau. “Menyediakan ruang hijau yang banyak, sehingga masyarakat dituntut harus melakukan gaya hidup yang berbeda,” lanjutnya.

Diharapkan, IKN akan menjadi kontribusi penting Indonesia kepada dunia untuk membangun kota hijau dan menjadi pekerjaan rumah yang besar dalam mengubah budaya jutaan orang beralih ke gaya hidup yang lebih baik.


Wartawan : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler