Denpasar. Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) bahu-membahu membantu penanganan permasalahan satwa di binatang">kebun binatang Medan Zoo di Medan, Sumatra Utara (Sumut). Salah satu masalahnya adalah kendala finansial karena jumlah pengunjung terus menurun.

“Upaya ini adalah inisiatif PKBSI. Kami sudah membantu secara teknis dengan menempatkan empat personel di Medan Zoo untuk pengelolaannya,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKBSI Tony Sumampau di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dilansir Antara, Senin (15/1).

Selain membantu pengelolaan teknisnya, lanjut dia, PKBSI juga memberikan bantuan pakan untuk satwa di Medan Zoo senilai Rp 3 juta per hari.

Namun, bantuan pembiayaan PKBSI tersebut terbatas, sehingga hanya bisa dilakukan dalam batas waktu tertentu.

“Untuk bantuan pembiayaan pakan satwa, PKBSI maksimal hanya dapat memberikan hingga empat bulan ke depan,” tutur Tony yang juga Komisaris Lembaga Konservasi Satwa Taman Safari Indonesia (TSI).

PKBSI juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Medan untuk mencari solusi bagaimana dan siapa yang akan mengelola Medan Zoo selanjutnya. “Saran-saran sudah kami sampaikan dan diterima dengan baik,” imbuh Tony.

Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebut Pemkot Medan melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pembangunan selama ini sudah berupaya untuk membenahi Medan Zoo.

Saat ini, Bobby mengungkapkan akan fokus melakukan upaya jangka pendek untuk menyelamatkan satwa. Sedangkan, perencanaan pendanaan jangka panjang belum diputuskan.

Manajer Medan Zoo Pernius Harefa mengakui binatang">kebun binatang milik Pemkot Medan saat ini memprihatinkan karena kendala finansial. Pengunjung yang menjadi satu-satunya penopang operasional terus menurun.

Dengan harga tiket Rp 15 ribu, sambung Pernius, pengunjung yang datang setiap hari hanya sebanyak 30 orang. Akibatnya, dana operasional Medan Zoo menjadi minus. Untuk pakan satwa dan gaji pegawai pun, Medan Zoo berutang kepada vendor.