Green News
Gen Z Amerika Overwhelm Hadapi Krisis Iklim
Gen Z khawatir nasib manusia akan berakhir dan enggan memiliki anak di masa depan
Sabtu, 19 Oktober 2024
Gen Z Amerika Overwhelm Hadapi Krisis Iklim (pexels/Markus Spiske)
Jakarta. Di tengah meningkatnya suhu panas dan cuaca ekstrem, kekhawatiran terhadap perubahan iklim semakin terasa di kalangan generasi muda Amerika Serikat.
Berdasarkan survei terbaru yang melibatkan kaum muda usia 16-25 dari seluruh negara bagian AS, mayoritas Gen Z menyatakan khawatir terhadap krisis iklim yang terjadi saat ini.
Secara rinci, penelitian ini mengungkapkan bahwa lebih dari separuh responden atau 57% Gen Z Amerika sangat khawatir terhadap krisis iklim. Kemudian, sekitar 85% merasa khawatir tahap sedang.
Ada dua bentuk kekhawatiran Gen Z Amerika. Pertama, nasib manusia akan berakhir. Kedua, Gen Z khawatir untuk memiliki anak di masa depan yang terancam krisis iklim.
Rasa stres gen Z Amerika ini muncul beberapa minggu setelah badai bertubi-tubi, Helene dan Milton, menghantam wilayah tenggara AS. Sejumlah bencana ini menyebabkan kerusakan parah dari pantai barat Florida hingga pegunungan Carolina Utara.
"Kami (gen Z) mengambil langkah-langkah dan berjuang demi masa depan, tetapi banyak dari kami yang stres oleh fakta sehari-hari tentang bencana akibat perubahan iklim. Kami bangun dengan berita kebakaran hutan yang melanda rumah-rumah dan badai yang merenggut nyawa,” ujar Zion Walker, pelajar dan anggota Dewan Penasehat Gen Z dari Climate Mental Health Network,"seperti dikutip The Guardian, (17/10).
Eric Lewandowski, psikolog klinis dan profesor di NYU Grossman School of Medicine, menegaskan bahwa kekhawatiran gen Z ini tidak terbatas pada latar belakang politik tertentu.
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Lancet Planetary Health, dan merupakan lanjutan dari studi tahun 2021 yang mencakup 10 negara. Penelitian ini didanai oleh Avaaz, sebuah kelompok advokasi, dan melibatkan para peneliti dari berbagai universitas ternama, termasuk NYU School of Medicine, Stanford University, dan University of Washington.
Mayoritas besar dari kedua partai politik yakni 92% Demokrat dan 73% Republik, menyatakan kekhawatirannya terhadap perubahan iklim. Responden juga mengatakan mereka memiliki pikiran negatif terkait iklim dan berencana untuk mengambil tindakan, termasuk memilih kandidat politik yang berkomitmen untuk mendukung aksi agresif terkait iklim.
Wartawan : Akshara Abraham
Penulis : Akshara Abraham
Komentar