logo loading

Green Lifestyle

Ya Ampun, Ada Mikroplastik di Setiap Testis Pria

Mikroplastik pada pria ini terkait dengan penurunan jumlah sperma laki-laki.

 Kamis, 23 Mei 2024

Peneliti menemukan mikroplastik di setiap testis para pria yang kemungkinan terkait dengan penurunan jumlah sperma laki-laki. (PEXELS/Leeloo The First).


Denpasar. Peneliti menemukan mikroplastik di setiap testis para pria. Penemuan ini kemungkinan terkait dengan penurunan jumlah sperma laki-laki.

Para ilmuwan menguji 23 testis manusia, serta 47 testis anjing peliharaan. Hasilnya, mereka menemukan polusi mikroplastik di setiap sampel.

Penelitian ini menunjukkan korelasi, namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan mikroplastik menyebabkan jumlah sperma pada pria menurun.

Diketahui, jumlah sperma pria menurun selama beberapa dekade, dengan polusi kimia seperti pestisida yang terlibat dalam banyak penelitian.

Baru-baru ini, mikroplastik juga ditemukan dalam darah manusia, plasenta, dan air susu ibu (asi) yang mengindikasikan kontaminasi luas pada tubuh manusia.

Memang, dampak terhadap kesehatan masih belum diketahui, namun mikroplastik terbukti menyebabkan kerusakan sel manusia di laboratorium.

"Awalnya, saya ragu apakah mikroplastik bisa menembus sistem reproduksi. Saat saya pertama kali menerima hasil untuk anjing, saya terkejut. Saya bahkan lebih terkejut lagi ketika menerima hasilnya dari untuk manusia," tutur Xiaozhong Yu dari Universitas New Mexico di AS, dilansir the Guardian, Senin (20/5).

Adapun, testis yang dianalisis diperoleh dari postmortem pada 2016 silam, dengan identitas laki-laki berusia 16 hingga 88 tahun ketika mereka meninggal.

"Dampaknya terhadap generasi muda mungkin lebih memprihatinkan, karena sekarang terdapat lebih banyak plastik di lingkungan," imbuhnya.

Penelitian dalam jurnal Toxicological Sciences ini mengungkap testis manusia memiliki konsentrasi plastik hampir tiga kali lebih tinggi dibanding yang ditemukan pada anjing.

Yu menjelaskan polietilen yang digunakan dalam kantong plastik dan botol merupakan mikroplastik yang paling umum ditemukan. Diikuti oleh PVC.

"PVC dapat melepaskan banyak bahan kimia yang mengganggu spermatogenesis dan mengandung bahan kimia yang menyebabkan gangguan endokrin," jelasnya.

Pada penelitian dengan skala lebih kecil di China pada 2023 lalu, juga ditemukan mikroplastik di enam testis manusia dan 30 sampel air mani.


Wartawan : Gungsri Adisri

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler