Green News
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris karena Diduga Tercemar Plastik
Sebagian produk es krim Magnum Almond yang diproduksi di Inggris dan Irlandia diduga tercemar plastik dan logam.
Kamis, 25 April 2024
Sebagian produk es krim Magnum Almond ditarik di Inggris karena diduga tercemar. (Instagram/Magnum)
Unilever menarik produk es krim Magnum Almond di Inggris dan Irlandia karena diduga tercemar plastik dan logam. Makanan yang tercemar berbahaya bagi kesehatan.
Mengutip Bloomberg, produk yang terkena dampak adalah produk pada batch L3338, L3339, L3340, L3342. Produk-produk tersebut memiliki tanggal baik digunakan sebelum Desember 2025
Badan Standar Makanan Inggris menyebut, sejauh ini tidak ada produk di negara lain yang terkena dampak penarikan tersebut. Unilever pada bulan lalu sempat mengumumkan rencana perusahaan untuk memisahkan bisnis es krimnya dan memangkas 7.500 pekerjaan.
Pemisahan bisnis es krim merupakan bagian dari rencana program penghematan biaya yang dilakukan perusahaan. Menurut Unilever, spin-off ini akan segera dimulai dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2025.
Bahaya Kontaminasi Plastik di Makanan
Kontaminasi plastik dalam makanan berbahaya bagi kesehatan. Serpihan-serpihan plastik dalam ukuran sangat kecil atau mikroplastik bisa ditemukan dalam darah dan feses manusia. Ini karena dalam keseharian, kita menggunakan alat makan, elektronik, atau produk perawatan yang mungkin tercemar oleh mikroplastik
Mikroplastik dapat tertelan oleh kita saat mengkonsumsi ikan atau hewan lain yang tidak sengaja memakan limbah plastik.
Studi terbaru jurnal Lancet Planetary Health bahkan menemukan, zat kimia sintetis, ftalat yang banyak ditemukan di plastik mungkin menjadi salah satu penyebab meningkatnya kelahiran prematur.
Penelitian sebelumnya menunjukkan ftalat dapat mengganggu hormon dan berdampak pada fungsi plasenta. Plasenta adalah organ yang memasok oksigen dan nutrisi bagi janin yang sedang berkembang dalam rahim.
"Ftalat juga dapat menyebabkan peradangan yang semakin mengganggu plasenta dan memicu persalinan prematur," ujar Dr. Leonardo Trasande, penulis utama studi ini dan Direktur Pediatri Lingkungan di NYU Langone Health, seperti dilansir CNN Health, Senin (19/2)
Wartawan : Asmaraloka Amerta
Penulis : Asmaraloka Amerta
Komentar