Mataram. The Union of European Football Associations (UEFA) meluncurkan kalkulator jejak karbon untuk membantu organisasi-organisasi sepak bola menghitung, memahami, dan bertindak untuk menekan emisi karbon yang dihasilkan.

"Kalkulator karbon mengantisipasi apa yang perlu disediakan oleh klub dan organisasi di tahun-tahun mendatang sehubungan dengan emisi gas rumah kaca," ujar penasihat senior UEFA Ariela Caglio dikutip dari Forbes, Jumat (8/3).

UEFA mengakui pentingnya meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Karenanya, UEFA berinvestasi besar dalam pembuatan kalkulator jejak karbon sebagai langkah awal menuju pengurangan emisi karbon dari kegiatan olah raga sangat populer ini.

Kalkulator karbon yang dikeluarkan UEFA ini dirancang untuk menyederhanakan klasifikasi kategori protokol gas rumah kaca dan menyelaraskannya secara khusus dengan operasi sepak bola. Produknya sudah dilengkapi dengan panduan pengguna, video tutorial dan metodologi lengkap.

UEFA juga telah melakukan validasi oleh pihak ketiga untuk menjamin akurasi kalkulator itu. "Ini pertama kalinya badan pengatur olahraga meluncurkan alat sebesar ini ‘untuk membantu siapa pun yang terlibat dalam sepak bola menghitung, memahami, dan bertindak berdasarkan emisi yang terkait permainan," terang Pendiri Sport Positive Claire Poole.

Sebelumnya, menurut Poole, National Hockey League dan SAP telah meluncurkan NHL Venue Metrics pada 2022. Alat itu digunakan untuk mengukur dan menganalisis jejak karbon yang dihasilkan oleh 32 klubnya.

Federasi Orienteering Internasional juga memiliki kalkulator karbon untuk emisi CO2 dari perjalanan mobil. FIA meluncurkan alat penghitungan karbon online untuk federasi mereka dan para stakeholders pada 2021.

"Sepak bola dapat meningkat dan melakukan lebih banyak hal. Kalkulator (jejak karbon) adalah tanda yang menggembirakan," tukas Pimpinan Olahraga untuk Aksi Iklim di Perubahan Iklim PBB Lindita Xhaferi-Salihu.