Jakarta. The Body Shop bangkrut dan menutup seluruh tokonya di Amerika Serikat dan puluhan toko di Kanada. Perusahaan yang terkenal dengan produk-produk kecantikan ramah lingkungan ini sebelumnya telah menutup toko mereka di Jerman, Denmark, Irlandia dan Belgia.

Mengutip CNN, The Body Shop pada awal bulan ini mengumumkan bahwa menutup seluruh operasionalnya di Amerika Serikat pada 1 Maret 2024. Mereka juga menutup 33 dari 105 toko di Kanada.  he Body Shop juga telah menutup toko mereka di sejumlah negara Eropa.

Apa sebenarnya yang menyebabkan perusahaan frenchise produk kecantikan terbesar kedua di dunia ini bangkrut?

Perusahaan yang didirikan aktivis hak asasi manusia dan aktivis lingkungan hidup Anita Roddick pada 1976 ini menghadapi dampak dari inflasi tinggi di banyak negara maju, termasuk Amerika Serikat dan Eropa. Inflasi tinggi mempengaruhi daya beli kelas menengah yang merupakan sasaran The Body Shop. 

The Body Shop mengalami kekurangan uang tunai setelah induk usaha di Inggris bangkrut bulan lalu. Mereka juga tengah kesulitan membayar pemasok di Australia.

Cabang The Body Shop di Inggris bangkrut pada Februari, hanya beberapa bulan setelah grup ekuitas swasta Jerman, Aurelius, membeli perusahaan. Toko-toko di luar Jerman juga ditutup, setelah dijual oleh Aurelius ke Alma24.

The Body Shop terkenal dengan produk-produk alami dan berkelanjutan. Mereka adalah salah satu perusahaan pertama yang melarang pengujian pada hewan untuk banyak produknya.

Pada tahun 2019, perusahaan ini mendapatkan sertifikasi sebagai “B Corp,” sebuah sebutan yang diberikan kepada perusahaan yang memenuhi standar transparansi dan kesadaran lingkungan tertentu.

Perusahaan ini tengah sakit dalam beberapa tahun terakhir karena penjualan yang terus menurun. Penjualan The Body Shop anjlok 13,5% pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal, perusahaan menyebut, penurunan penjualan  tahun 2022 lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang terdampak pandemi Covid-19.