Green Lifestyle
Startup Belanda Sulap Rambut jadi Pakaian
Limbah rambut dapat melepaskan gas rumah kaca yang ikut menyumbang pemanasan global.
Rabu, 10 April 2024
Human Material Loop berharap dapat mengubah industri fesyen dengan menggunakan rambut manusia sebagai bahan baku tekstil. (Instagram/Humanmaterialloop)
Jakarta. Startup asal Belanda, Human Material Loop memproduksi mantel, jumper, hingga blezer dari rambut manusia. Rambut dinilai memiliki banyak kesamaan dengan wol, antara lain mampu mempertahankan panas tubuh.
Dikutip dari CNN, wol dan rambut memiliki serat protein keratin yang membuatnya memiliki sifat elastis dan kuat. Human Material Loop berharap dapat mengubah industri fesyen dengan menggunakan rambut manusia sebagai bahan baku tekstil. Mereka saat ini telah membuat prototipe mantel rambut manusia, jumper, dan blazer
Salah satu pendirinya, Zsofia Kollar mengatakan bahwa dia telah lama terpesona oleh potensi rambut sebagai bahan baku tekstil. “Betapa kami sangat peduli dengan rambut kami,” ujarnya.
Ketika pandemi Covid-19 melanda, Kollar mengalami krisis identitas sebagai seorang desainer dan memutuskan untuk memperbaiki masalah limbah industri rambut. Setiap menitnya, salon di AS dan Kanada menghasilkan 877 pon limbah rambut.
Rambut yang rusak dan disimpan ditempat tanpa oksigen, seperti di dalam kantong sampah, dapat melepaskan gas rumah kaca. Hal ini dapat berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim.
Menurut Human Material Loop, 72 juta kilogram limbah rambut manusia berakhir di tempat pembuangan sampah di Eropa setiap tahunnya, setara dengan berat tujuh Menara Eiffel.
“Ini adalah aliran limbah yang melimpah dan saat ini belum ada solusi yang terukur,” kata Kollar.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar negara membakar limbah ini, dan banyak solusi alternatif yang tidak ramah lingkungan atau tidak cocok untuk digunakan secara luas.
Wartawan : Asmaraloka Amerta
Penulis : Asmaraloka Amerta
Komentar