logo loading

Green News

Ribuan Spesies Hewan Akan Punah dari Perkotaan di AS dan Kanada

Spesies hewan punah terbanyak terjadi karena perubahan iklim.

 Sabtu, 30 Maret 2024

Studi menyebut ribuan spesies hewan akan punah dari perkotaan di AS dan Kanada karena perubahan iklim. (PIXABAY).


Denpasar. Studi yang dilakukan oleh Universitas Toronto Mississauga meneliti bahwa perubahan iklim secara mendasar dapat mengubah spesies hewan yang menghuni di kota-kota di Amerika Utara.

Lanskap keanekaragaman hayati kota-kota di Amerika Serikat (AS) dan Kanada yang penuh dengan kehidupan menawarkan kesempatan kepada penduduknya untuk terhubung dengan keanekaragaman hayati tersebut. Misalnya saja, burung.

Namun, para ahli memperingatkan lanskap itu bisa berubah drastis akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Kekhawatirannya, berdampak pada lebih dari 2.000 spesies hewan yang secara historis menghuni 60 kota terpadat di Amerika Utara.

“Sama seperti beruang grizzly California yang punah. Dengan perubahan iklim, pintu air terbuka dan banyak spesies simbolis lainnya berisiko punah dari komunitas yang mereka wakili,” ujar penulis penelitian tersebut, dilansir earth.com, Jumat (28/3).

“Kami memodelkan lebih dari 2.000 spesies hewan untuk memprediksi bagaimana perubahan iklim berdampak pada satwa liar darat di 60 kota di Kanada dan Amerika. Kami menemukan bukti akan terjadinya pergeseran perkotaan besar-besaran di mana ribuan spesies akan hilang di kota-kota tertentu,” terang penulis itu.

Pergeseran yang diprediksi itu konsisten karena emisi gas rumah kaca (GRK). Meskipun, penelitian belum bisa mengungkap tingkat keparahan yang akan ditentukan oleh sikap dan perilaku manusia dalam melakukan mitigasi perubahan iklim.

Temuan ini juga memproyeksikan perubahan besar dalam keanekaragaman hayati perkotaan pada 2100 mendatang, yang mempengaruhi hampir semua kota. Walau, kemungkinan spesies baru lahir atau bertambah di kota-kota tertentu.

Ahli Geografis memperkirakan kota yang lebih sejuk dan basah, seperti Omaha dan Kansas akan menyambut lonjakan spesies baru. Sedangkan kota-kota seperti Quebec, Ottawa, dan Winnipeg berpotensi melipatgandakan jumlah spesies mereka saat ini.

Sementara, kota-kota yang lebih hangat akan kehilangan lebih banyak spesies hewan. Bahkan, mungkin eksodus spesies terbesar di California. Sedangkan daerah kering, seperti Phoenix dan Albuquerque mungkin perubahannya tidak terlalu dramatis.

Yang dikhawatirkan adalah burung dan serangga akan berpindah tempat ke kota baru. Kemudian, 54 spesies bisa hilang dari kota-kota yang dianalisis lebih hangat. Anjing dan sebagian besar amfibi, dan burung loon bakal paling menderita, tapi penyu, tikus, katak, dan burung pelikan jumlahnya akan semakin banyak.


Wartawan : Gungsri Adisri

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar


Prabowo: kelapa sawit bukan deforestasi

1-31 Januari 2025