Green News
Rental Hertz Jual 20 Ribu Mobil Listrik, ‘Banting Setir’ ke Mobil Bensin
Selasa, 16 Januari 2024
Ilustrasi. Hertz, perusahaan rental mobil di Florida, AS, memutuskan menjual 20 ribu unit mobil listrik dan menggantinya dengan mobil berbahan bakar bensin. (PEXELS/Leonardo Gonzalez).
Denpasar. Hertz, perusahaan rental mobil yang bermarkas di Florida, AS, memutuskan menjual 20 ribu unit kendaraan listriknya atau sepertiga dari total armadanya. Dana dari penjualan tersebut kemudian digunakan untuk membeli lebih banyak mobil berbahan bakar minyak (BBM) fosil.
Keputusan Hertz ini menjadi pertanyaan di tengah kebijakan AS dan tren di dunia yang mendorong penggunaan mobil listrik dari mobil berbahan bakar bensin.
Manajemen Hertz mengaku mobil listrik telah merugikan keuangan perusahaan, meski biaya perawatannya lebih murah. Kerusakan mobil listrik memakan biaya tinggi.
“Perbaikan akibat tabrakan atau kerusakan pada kendaraan listrik seringnya dua kali lipat dibandingkan mobil bensin,” ujar CEO Hertz Stephen Scherr, dilansir CNN, Selasa (16/1).
Selain itu, nilai mobil listrik pun mengalami depresiasi lebih tinggi dari mobil bensin. Saat dijual kembali, harga mobil listrik disebut anjlok parah.
“Nilai pasar kendaraan listrik kami jauh lebih rendah dibanding tahun lalu, sehingga menimbulkan kerugian yang lebih besar, beban yang lebih besar,” kata Scherr.
Hertz memperkirakan akan menanggung kerugian sekitar 245 juta dolar AS karena depresiasi mobil listrik atau sekitar 12.250 dolar AS per unit. Hertz tidak menuding Tesla sebagai biang kerok penurunan harga, namun Tesla membanting turun harga mobil-mobil listrik terbarunya.
Mobil listrik merek Tesla sendiri mencapai 80 persen dari armada kendaraan listrik perusahaan atau 11 persen dari total armada perusahaan. Tesla secara agresif memangkas harga jual kendaraan listriknya, sehingga membuat produsen mobil lainnya melakukan hal serupa.
Sialnya, saat produsen mobil menurunkan harga kendaraan baru, depresiasi menjadi lebih cepat. Bagi Hertz, rental mobil yang banyak menjual kendaraan di pasar mobil bekas, depresiasi berdampak besar terhadap bisnis perusahaan.
Selain biaya tinggi untuk perbaikan saat mengalami kerusakan, Scherr mengingatkan kendaraan listrik lebih sering mengalami kecelakaan. “Jadi pekerjaan kami untuk melihat kinerja mobil Tesla, agar dapat menurunkan risiko kerusakan,” terang dia.
Wartawan : Gungsri Adisri
Komentar