logo loading

Green Lifestyle

Resor Ski Gulmarg di Kashmir India ‘Kering Kerontang’, Tidak Ada Salju

 Selasa, 16 Januari 2024

Ilustrasi. Gulmarg, salah satu resor ski tertinggi di dunia yang terletak di Kashmir, India, kering dari salju pada Januari 2024. (PEXELS/Shahid Sultan).


Denpasar. Gulmarg, salah satu resor tertinggi di dunia, yang biasanya dipenuhi oleh para pemain snowboard dan ski, kering dari salju. Padahal, biasanya salju segar menyelimuti Pegunungan Himalaya pada Januari setiap tahunnya.

Hal ini dikarenakan cuaca kering yang tak sesuai musimnya, sehingga mengecewakan wisatawan dan operator pariwisata di kota resor Kashmir yang dikelola India.

Resor ski Gulmarg terletak di Pegunungan Pir Panjal di Himalaya, berjarak lebih dari 50 kilometer dari Srinagar dan 20 kilometer dari garis kontrol perbatasan de facto yang membagi wilayah yang jadi sengketa antara India dan Pakistan tersebut.

Gulmarg menawarkan medan ski sepanjang lebih dari 1.330 meter vertikal atau 4.363 kaki. Gulmarg juga terkenal dengan gondolanya yang mampu naik dengan ketinggian 3.980 meter atau 13.057 kaki.

Sumber anonim, seperti dilansir CNN Travel, Senin (15/1), mengatakan tingkat hunian hotel di Gulmarg tetap tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Pasalnya, meskipun musim kemarau, masih ada aktivitas yang dapat dilakukan oleh wisatawan yang berkunjung. Contoh, naik gondola yang menawarkan pemandangan puncak yang indah, yang biasanya diselimuti salju.

Namun, Asif Ahmad Bhat (23) mengaku kehilangan pekerjaan dengan kondisi lereng gunung yang kering. Ia mencari nafkah dari penggemar ski dan snowboard setiap tahunnya. Ia adalah penduduk lokal yang mengajar seluncur salju kepada anak-anak dan orang dewasa.

“Karena, ada dua jenis wisatawan yang datang ke sini (Gulmarg). Pertama, untuk sekadar wisata bersama keluarga dan teman. Kedua, untuk melakukan aktivitas olah raga petualangan, seperti snowboarding dan skiing,” ujarnya.

Bhat mengatakan telah membatalkan empat pemesanan pada Desember 2023 dan jelang 21 Januari 2024 nanti karena salju mencair. “Kami tidak ingin mereka datang dan kecewa. Mari kita lihat, apakah ada salju menjelang paruh kedua Januari. Kami akan hubungi mereka nanti,” imbuhnya seraya menyebut suhu terus meningkat.

Penduduk lokal lain, Sahil Ahmed Lone (25), yang juga mengajar seluncur salju selama lima tahun ini mengaku kecewa. “Kami mendapat banyak pemesanan dari wisatawan, namun kami menolak. Hal ini akan berdampak pada pariwisata,” katanya.

Saat ini, Lone telah membatalkan lima pemesanan dari kliennya dan memiliki tujuh pemesanan lagi yang kemungkinan perlu dibatalkan juga melihat kondisi salju yang mencair. “Apa yang mereka (wisatawan) akan lakukan di sini tanpa salju? Mereka tidak senang karena tidak banyak salju dan hanya bebatuan,” terang dia.

Gulmarg tercatat dikunjungi 1,65 juta wisatawan pada 2023 lalu. Seharusnya, tahun ini wisatawan yang berkunjung lebih banyak lagi.

Raja Yaqoob, Direktur Pariwisata Kashmir yang dikelola India, optimistis ski masih bisa diselamatkan meski tertunda 10-15 hari karena musim kemarau. Ia memperkirakan salju akan menyelimuti Gulmarg dalam beberapa hari ke depan. “Jadi, hilangnya salju akan terkompensasi,” tutur dia.

Yaqoob juga menuturkan musim hujan salju di Gulmarg biasanya terjadi pada November hingga Februari-Maret setiap tahunnya.

“Kali ini salju turun 1-2 kali pada Desember. Namun, hujan salju yang diperkirakan terjadi pada Januari belum terjadi,” ucapnya seraya menambahkan bahwa El Nino yang menjadi penyebabnya.

“Hal ini juga terjadi di Leh, Ladakh, Uttarakhand, dan tempat lain di Himalaya. Lagipula okupansi hotel mencapai 95 persen-100 persen di mana-mana. Artinya, permintaan masih ada dan wisatawan belum mundur,” pungkasnya.


Wartawan : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler