logo loading

Green Lifestyle

Ratu Camilla Janji Tidak Akan Koleksi Pakaian Berbulu Masuk Lemarinya

Janji Ratu Camilla dituangkan dalam surat yang dikirimkan Istana Buckingham kepada PETA, organisasi pembela hewan.

 Kamis, 23 Mei 2024

Ilustrasi. Istana Buckingham mengirimkan surat kepada PETA, organisasi pembela hak hewan, yang mengonfirmasi bahwa Ratu Camilla berhenti membeli pakaian dari kulit binatang dan bulu hewan. (PEXELS/Cottonbro Studio).


Denpasar. Istana Buckingham, Inggris, menulis surat kepada kelompok hak asasi pembela hewan (PETA) yang mengonfirmasi Ratu Camilla tidak akan lagi membeli pakaian dari kulit binatang atau bulu.

Surat yang dikirimkan kepada PETA itu disaksikan oleh CNN, baru-baru ini. Dalam surat itu, Istana Buckingham memastikan, "Yang Mulia tidak akan membeli pakaian bulu baru," tulisnya.

Namun demikian, tidak dijelaskan apakah Ratu Camilla akan menyingkirkan pakaian bulu atau kulit binatang yang saat ini mengisi lemari pakaiannya.

Yang pasti, langkah Ratu Camilla mengikuti sikap mendiang ibu mertuanya, Ratu Elizabeth II, yang mengesampingkan pembelian produk bulu baru pada 2019 silam.

Korespondensi Istana Buckingham merupakan tanggapan atas surat yang dikirimkan PETA kepada Ratu Camilla pada April lalu. Elisa Allen, Wakil Presiden Program dan Operasi PETA merinci praktik kejam yang dilakukan industri bulu dan dampaknya terhadap lingkungan.

Ingrid Newkirk, pendiri badan amal tersebut, menyambut baik kabar tersebut. Dalam pernyataannya, ia menuturkan bahwa PETA bersulang kepada Ratu Camilla dengan segelas darah merah terbaik karena telah menjadi ratu sejati dengan mendukung 95% rakyat Inggris yang juga menolak memakai bulu binatang.

Angela Kelly, Penata Rias Ratu Elizabeth II, dalam bukunya bertajuk The Other Side of the Coin mengungkap bahwa apabila Yang Mulia dijadwalkan menghadiri pesta dalam cuaca dingin, mulai 2019 silam dan seterusnya, Yang Mulia cuma akan memakai bulu palsu untuk memastikan tubuhnya tetap hangat.

PETA mengajak pemilik pakaian bulu hewan atau dari kulit binatang untuk mengikuti program amnesti bulu dengan menyumbangkannya kepada tunawisma, pengungsi, dan orang-orang di daerah yang dilanda perang untuk membantu menjaga mereka tetap hangat di musim dingin.

"Kami tidak dapat mengembalikan (nyawa) hewan-hewan yang menderita karena mantel ini, namun kami dapat menggunakan bulu-bulu tua tersebut untuk membantu manusia yang sangat membutuhkannya," pungkasnya.


Wartawan : Gungsri Adisri

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler