Denpasar. Penelitian mengungkap hubungan menarik antara berkebun dan peningkatan kualitas tidur.

Meskipun obat-obatan dan bantuan tidur dapat memberikan bantuan sementara bagi segelintir orang, penelitian yang berkembang menunjukkan solusi lebih alami mungkin dapat ditemukan di dalam tanah.

“Menurut ‘Pedoman Aktivitas Fisik untuk Orang Amerika’ (edisi ke-2), berkebun adalah aktivitas fisik yang memperkuat otot dan bersifat multikomponen dengan risiko cedera yang sangat rendah,” kata Xiang Gao, Penulis Studi, Dekan, dan Profesor terkemuka di Universitas Fudan, seperti dilansir earth.com, Jumat (17/5).

Dalam upaya mereka untuk memahami potensi hubungan antara berkebun dan tidur, para peneliti merujuk pada Sistem Pengawasan Faktor Risiko Perilaku (BRFSS). Yakni, survei kesehatan menyeluruh yang dilakukan setiap tahun di seluruh Amerika Serikat.  

Data yang luas ini memberi mereka kesempatan unik untuk menganalisis respons dari lebih dari 62 ribu orang dewasa, menawarkan berbagai informasi demografis, gaya hidup, dan kesehatan.

Dengan membandingkan secara teliti individu yang terlibat dalam kegiatan berkebun dengan mereka yang tidak berolahraga sama sekali dan mereka yang berpartisipasi dalam bentuk olahraga lainnya, para peneliti mengisolasi dampak spesifik berkebun terhadap pola tidur.

Hasil analisis ini sangat mencolok. Para tukang kebun secara konsisten melaporkan keluhan tidur yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan non-olahragawan dan individu yang terlibat dalam bentuk olahraga lainnya.

Temuan ini menunjukkan bahwa berkebun mungkin memiliki manfaat khusus untuk tidur yang melebihi efek positif umum dari aktivitas fisik.