Green News
PLTA Peusangan di Aceh Ditargetkan Beroperasi Akhir Tahun Ini
PLTA pertama ini merupakan proyek pembangkit listrik terlama sepanjang sejarah.
Sabtu, 27 April 2024
PLTA Peusangan di Aceh ditargetkan beroperasi akhir tahun ini. PLTA pertama ini merupakan proyek pembangkit listrik terlama sepanjang sejarah. (iStock).
Denpasar. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan di Aceh Tengah, Aceh, ditargetkan beroperasi pada akhir tahun ini. PLTA berkapasitas 88 Mega Watt (MW) tersebut akan menjadi listrik">pembangkit listrik energi terbarukan pertama di ujung barat Indonesia.
"Saat ini, progres fisik PLTA Peusangan di lapangan mencapai 94,71%. Direncanakan Commercial Operation Date (COD) unit 1 (45 MW) pada akhir tahun 2024 dan unit 2 (43 MW) pada Mei 2025," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman P Hutajulu, dilansir esdm.go.id, Jumat (26/4).
Adapun, tantangan di sektor ketenagalistrikan, sambung dia, bukan hanya terkait masalah keandalan, efisiensi, dan harga listrik yang murah. Tetapi juga, masalah lingkungan yang berimbas kepada tuntutan pengelolaan emisi dan peningkatan penggunaan energi bersih.
"Harapannya nanti akhir Desember sudah jadi. Ini penting buat negara, PLN, juga masyarakat. Bagi negara, dapat mendukung dekarbonisasi dan upaya pemerintah mencapai net zero emission (nol emisi)," terang dia.
PLTA Peusangan akan menjadi salah satu tulang punggung pemanfaatan energi bersih di Pulau Sumatra. Perannya sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan tenaga listrik, khususnya di Aceh dan Sumatra Utara.
PLTA Peusangan juga berperan sebagai pembangkit baseload, menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik, meningkatkan keandalan sistem, dan berkontribusi dalam bauran energi baru terbarukan (EBT) 0,61% terhadap bauran nasional.
Direktur Mega Proyek dan EBT PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto menambahkan PLTA Peusangan merupakan proyek PLTA terlama sepanjang sejarah. "Dari 1994 silam dimulai dengan pekerjaan preparasi dan terhenti pada 1996 karena masalah sosial politik. Lalu, dilanjutkan pada 2011 dan sampai 2024 sudah progres," imbuhnya.
Terkait hambatan yang ada dalam pembangunan PLTA Peusangan, Wiluyu memastikan secara teknis sudah dituntaskan oleh PLN. Saat ini, proyek masih menyelesaikan isu terkait sosial. Karenanya, PLN akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat soal dampak dan manfaat PLTA Peusangan.
PLTA Peusangan akan menurunkan konsumsi LNG di Sumatra Utara. Proyek ini dibiayai oleh JICA Jepang. Listrik yang dihasilkan nantinya dievakuasi melalui jalur transmisi 150kV PLTA Peusangan 1-Takengon dan transmisi 150 kV PLTA Peusangan 2-Bireun dan distribusi 20kV Takengon Utara-Takengon Selatan yang sudah selesai dibangun.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar