Green News
Perubahan Iklim Memakan Korban Anak-anak, Kok Bisa?
Indonesia menempati peringkat ke-46 dari 163 negara akibat perubahan iklim
Jumat, 02 Agustus 2024
Dampak perubahan iklim merugikan anak-anak (pexels/Ahmed akacha)
Jakarta. Gen Z, bisa bayangkan gimana rasanya hidup di tengah ketidakpastian cuaca ekstrem, banjir yang datang tiba-tiba, atau polusi udara yang tiba-tiba menyerang tanpa ampun?
Faktanya, perubahan iklim dan bencana alam kini sudah menjadi tamu tak diundang yang berdampak besar pada kehidupan anak-anak Indonesia. Menurut Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, kondisi ini bukan main-main.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum menyatakan, lebih dari 8 juta orang, termasuk anak-anak, terpaksa mengungsi karena bencana, termasuk bencana perubahan iklim, yang terjadi pada 2023.
Kondisi ini membuat anak-anak harus menanggung beban ganda. Selain harus tumbuh dalam situasi yang mengancam, mereka juga lebih rentan dari sisi fisik, sosial, dan ekonomi. "Mereka kesulitan dalam mengakses hak-haknya seperti layanan kesehatan, pendidikan, air bersih, perlindungan sosial, dan sanitasi. Dengan demikian bisa kita katakan bahwa krisis Iklim adalah juga krisis hak anak," kata Woro.
Berdasarkan laporan studi indeks risiko iklim terhadap anak-anak yang dilakukan UNICEF dengan memetakan lokasi negara, menempatkan anak-anak pada risiko yang tertinggi.
Indonesia menempati peringkat ke-46 dari 163 negara dan berada pada kategori sedang, tinggi untuk tingkat keparahan akibat adanya perubahan iklim.
Wartawan : Akshara Abraham
Penulis : Dessy Rosalina
Komentar